Kami lokalisir massa simpatisan Jessica dan Mirna."Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan berlapis untuk mengantisipasi membludaknya penonton pada sidang pembacaan putusan Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Polisi menyiapkan tiga ring pengamanan antara lain ring pertama berada di dalam ruang sidang, ring kedua di lobi PN Jakarta Pusat dan ring ketiga di luar area pengadilan. Total personel yang dilibatkan sebanyak 501 anggota kepolisian.
Lebih lanjut, polisi juga memisahkan pintu masuk antara penonton pendukung Mirna dan simpatisan Jessica. Pemisahan itu dimaksudkan agar tidak terjadi gesekan antar penonton saat sidang berlangsung.
"Kami lokalisir massa simpatisan Jessica dan Mirna," kata Kapolsek Kemayoran, Kompol Adri Desas Furyanto di PN Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut dia, pendukung Mirna masuk melalui pintu sebelah kanan dan pendukung masuk melalui pintu sebelah kiri.
Adapun pengamanan ring dua yang dilakukan di lobi PN Jakarta Pusat dimaksudkan untuk mengawasi penonton sidang yang tidak bisa masuk ke ruang sidang.
Ring 1 ruang sidang, ring dua lobi sini, kita netralisir masa simpatisan masing masing. Terdakwa maupun korban.
"Kalau sudah penuh, arahkan. Petugas punya kewenangan amankan penonnton di ring dua," kata dia.
Untuk pengamanan ring tiga dilakukan di gerbang masuk menuju PN Jakarta Pusat di mana penonton yang membawa kendaraan dilarang masuk ke gedung.
Lebih lanjut, Kompol Adri berpesan kepada anggota untuk mengedepankan sikap bersahabat saat menangani penonton sidang yang tak tertib."Kedepankan sikap humanis rekan-rekan," kata dia.
Pengamatan ANTARA News, ruang sidang sudah penuh bahkan beberapa pewarta sudah tidak memasuki ruang sidang. Sejumlah penonton yang tidak kebagian masuk menunggu di lobi dan di luar gedung pengadilan.
Satu unit mobil pengamanan barakuda dan watercanon juga terparkir di halaman PN Jakarta Pusat, sementara ratusan anggota polisi berjaga di posisinya masing-masing.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016