Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS menglamai krisis pemain belakang saat menjamu tamunya, PSS Sleman pada pertandingan lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia (LI) XIII Grup I di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (18/4) karena terkena akumulasi kartu kuning. Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho, di Semarang, Senin, mengatakan, dari tiga pemain yang tidak bisa diturunkan, dua di antaranya adalah pemain belakang, yaitu stopper Zoebaeroe dan libero Fofee Kamara, serta satu lagi adalah gelandang bertahan Modestus Setyawan. Ia menjelaskan, yang agak menjadi masalah adalah di lini belakang, terutama di posisi libero karena biasanya Modestus Setyawan yang biasa menggantikan Fofee Kamara apabila tidak bisa dimainkan, tetapi sekarang ini Tutus (panggilan akrab Modestus Setyawan) juga tidak bisa diturunkan. Kalau untuk posisi Zoebaeroe, kata dia, kemungkinan besar akan diisi Idrus Gunawan, sedangkan posisi Modestus Setyawan akan diisi oleh Ilham atau yang lainnya. Ia mengatakan, untuk posisi Fofee Kamara, kemungkinan Kahudi Wahyu yang biasa berposisi sebagai gelandang bertahan akan ditarik untuk mengisi posisi Fofee, sedangkan posisi Kahudi diisi Ilham atau yang lainnya. "Posisi Kahudi Wahyu di tim asalnya (sebelum bergabung ke PSIS) adalah stopper dan gelandang bertahan," kata Setyo Agung Nugroho yang sukses mengantarkan PSIS Junior juara Liga Remaja Piala Suratin tahun 2004. Di lini tengah, kata dia, apabila Kahudi Wahyu ditarik ke libero hanya terdapat Fahrudin atau Ilham, Indriyanto Nugroho, Ebi Sukore (berfungsi sebagai gelandang serang), M. Ridwan (bek sayap kanan), dan Harry Salisbury (bek sayap kiri). Ia berharap Julio Lopez dan kawan-kawan tetap bisa menjaga konsistensi permainan (seperti saat ditunjukkan lawan Semen Padang, Persija Jakarta Pusat, dan Persib Bandung). "Jangan sampai karena pertandingan lawan PSS Sleman merupakan partai terakhir main di kandang pada putaran pertama, kemudian mental bertanding anak-anak turun. Saya harap anak-anak tetap main seperti sebelumnya dan meraih angka penuh," katanya. Menyinggung soal karakter pelatih PSS Sleman, Rudy William Kaltjes (mantan pelatih Persijap Jepara), dia mengatakan, PSS Sleman merupakan tim yang bagus dan mereka tidak ingin kekalahan yang diderita saat melawan Persela Lamongan (0-1) terulang di sini. Ia menjelaskan, Rudy Kaltjes tidak mengandalkan pada pemain bintang tetapi pada permainan kolektivitas atau kerja sama tim, yang tentunya pemainnya akan tampil disiplin menjaga lawannya dan daerahnya sendiri-sendiri. Terlepas dari itu, kata dia, di Sleman terdapat beberapa pemain yang berbahaya seperti Anderson De Silva (belakang) dan Ferri Setyawan (striker). "Tetapi secara tim, PSS merupakan kesebelasan yang bagus dan sejak awal kompetisi ini dimulai, kita beranggapan bahwa setiap pertandingan adalah final sehingga harus tampil dengan all out," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007