Bojonegoro (ANTARA News)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan mengkaji pembangunan jembatan yang melintasi Bengawan Solo menghubungkan Kecamatan Padangan dengan Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Sekretaris Kabupaten (Seskab) Bojonegoro, Bambang Santoso, pada hari Senin mengemukakan, pengkajian tersebut menyusul rampungnya jembatan Malo yang juga melintasi Bengawan Solo. Studi kelayakan pembangunan jembatan juga akan dilakukan di perairan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kanor, Bojonegoro, dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Adanya studi kelayakkan tersebut, sebelumnya memang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Bojonegoro, ujarnya. Dengan demikian, menurut dia, setelah pembangunan jembatan Malo yang rampung pada Juni ini, di Bojonegoro tercatat ada tiga jembatan yang melintas di perairan sungai Bengawan Solo. Selain jembatan Malo, dua jembatan lainnya yakni jembatan Kalikethek di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dengan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Setelah itu jembatan Glendeng di Desa Campurejo Kecamatan Kota Bojonegoro yang menghubungan Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, ke arah Tuban. Menurut dia, adanya pembangunan Bendung Gerak di perairan sungai Bengawan Solo di Desa Padang Kecamatan Trucuk juga dilengkapi jembatan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Bojonegoro, Andi Tjandra, menjelaskan bahwa pengerjaan pondasi jembatan Malo sekarang ini sudah rampung. Diperkirakan pembuatan landasan rampung akhir April ini, termasuk proses pengeringannya. Tahap selanjutnya adalah pemasangan archer Iron atau lengkung baja sebagai penahan penyangga jembatan secara umum yang akan dikerjakan Mei 2007. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007