"Nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS di pasar valas domestik menyusul fokus pasar terhadap sejumlah agenda ekonomi di dalam negeri," kata analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong.
Pelaku pasar uang, menurut dia, saat ini antara lain sedang memperhatikan rapat persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) 2017 dalam sidang paripurna yang sedianya diselenggarakan hari ini.
Selain itu, menurut dia, pelaku pasar juga memantau pengumuman inflasi Oktober 2016 yang akan dirilis pekan depan dan diharapkan bergerak stabil sehingga dapat menjaga nilai tukar mata uang domestik.
Ia menjelaskan pula bahwa sentimen dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mengenai suku bunga acuannya masih membuat pelaku pasar cenderung menahan transaksi di pasar uang negara berkembang.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan dolar AS masih berada di tren kenaikan meski terbatas setelah indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat turun ke bawah 100 menjadi 98,6 pada Oktober dari 103,5 pada September.
Pelaku pasar mewaspadai terhadap risiko global yang akan semakin tinggi menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan pemilu AS pada awal November tahun ini.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016