Jakarta (ANTARA News) - Terduga teroris, Gatot Witono (GW), yang ditangkap tim Densus 88, di Magetan, Jawa Timur, diduga anggota Jamaah Islamiyah.

Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Boy Amar, di Jakarta, Selasa, mengatakan, "Dia (Gatot) ini perannya sebagai penyimpan logistik yang mendukung aksi teror seputaran Jawa Tengah dan Jawa Timur."

Menurut dia, Gatot yang telah menjadi buronan selama tiga tahun, sulit terlacak karena sering berpindah-pindah lokasi persembunyian.

Pada hari Selasa, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia menggerebek rumah terduga teroris di Jalan Hasanudin, Kelurahan Selosari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa.

Dalam penggerebekan mulai sekitar pukul 07.30 WIB hingga siang hari itu, polisi menangkap GW dan menyita sejumlah barang dari rumahnya, di antaranya bahan diindikasikan untuk bom rakitan, senjata tajam, dan sejumlah buku.

Barang bukti terkait indikasi bahan bom rakitan itu enam potongan pralon 30 cm, potongan pipa kecil 15 cm yang biasa digunakan untuk wadah detonator.

Ada juga plastik berisi arang, buku panduan elektronika, kaleng berisi gula batu, baterai alkaline dua buah, korek api empat buah, dan lima HP. Selain itu juga sejumlah senjara tajam.

Sejumlah barang bukti lain yang turut disita, yakni buku Melacak Jejak Thagut, Teknik Bertahan Hidup, Malaikat Turun di Afganistan, buku Al Qaqa bin Amru, tiga buku rekening bank, rompi pelindung beladiri dua buah, samsak tangan untuk latihan beladiri, satu unit CPU, dan tiga kaset pita perekam.

Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016