Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Internasional (JI) Expo, Selasa malam dipenuhi oleh masyarakat pendukung ketiga kandidat Gubernur DKI Jakarta 2017.
Gemuruh suara pendukung saling bersahut-sahutan, untuk mendukung para kandidatnya.
Berdatangan sejak sore hari, para pendukung seperti tidak kehabisan tenaga untuk mendukung para jagoannya, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Agus-Sylvi pasti menang," seru para pendukung Agus-Sylvi. Agus pun sempat memberikan contoh yel-yel kepada para pendukungnya tersebut.
Sementara musik perkusi, atraksi gendang dan sirine ambulance menjadi atraksi kedatangan dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Anies-Sandi bakal menang. Anies-Sandi juara," kata pendukung Anies-Sandi.
Begitu pula suara riuh para pendukung Basuki-Djarot. "Ahok... Djarot... Ahok... Djarot... Ahok... Djarot," seru pendukung Ahok-Djarot tak mau kalah.
JI Expo malam itu menjadi tempat ketiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta 2017 untuk memilih nomor urut. Nomor yang akan digunakan sebagai tanda untuk pencoblosan.
Ketiga pasangan kandidat tiba dengan pakaian yang tak serupa. Anies-Sandi mengenakan pakaian Putih dengan celana krem, sementara Agus-Silvi memilih batik warna biru dan celana hitam, semenatar Ahok _ Jarod dengan kemeja kotak-kotaknya.
Di dalam acara tersebut, masing-masing tim pendukung pun, meskipun bersemangat namun tampak hangat dan akrab. Ibrahim Lunggan (Haji Lulung), politisi PPP pendukung Agus-Silvi yang mengenakan pakaian putih berjebat erat dengan Ruhut Sitompul tim sukses Ahok-Djarod dengan baju kotak-kotaknya.
Prosesi inti pengambilan nomor urut mulai sekitar pukul 20.30 WIB. Ketiga pasangan calon maju ke mimbar untuk mengambil undian nomor urut. Ketiganya kemudian secar bersama-sama memperlihatkan nomor urut yang telah diambilnya ke pendukungnya.
Agus - Silvi dalam kesempatan tersebut meraih nomor urut satu, semenatar Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut tiga dan Anies-Sandi nomor urut tiga.
Riuh rendah para pendukungpun menggema seiring dengan perolehan nomor urut masing-masing kandidat.
Pilkada Damai
Pasangan Agus-Silvi yang meraih nomor urut satu, diberikan kesempatan pertama untuk memberikan pidato singkat lima menit. Anak Sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
"Saya Agus Harimurti Yudhoyono beserta Ibu Silviana siap berkompetisi secara damai sehat dan demokratis," kata Agus di awal-awal pemaparan.
Agus mengharapkan, kampanye pilkada menjadi ajang yang menyenangkan, menyejukan, mengedukasi dan juga mencerahkan. Jakarta, menurut dia harus mampu menunjukan demokrasi yang dewasa, karena menjadi baromaeter politik di Indonesia.
Bagi Agus, semua nomor yang telah didapatkan masing-masing kandidat adalah baik. Yang terpenting menurut dia, visi misi dan solusi yang ditawarkan serta semangat komitmen dan ketulusan hati seorang gubernur dan wakil gubernur untuk memimpin Jakarta menuju Jakarta yang lebih baik, serta membuat Jakarta menjadi rumah untuk semua, Jakarta untuk rakyat.
Djarot Saiful Hidayat menjadi juru bicara pasangan nomor urut 2 Basuki-Djarot. "Mari kita masuki pilkada Jakarta ini dengan perasan penuh riang gembira," katanya di atas panggung tanpa didampingi oleh Basuki Tjahaja Purnama.
Djarot pun mengingatkan para pendukungnya, tidak merusak pemandangan kota dengan memasang baliho ditaman-taman, menempel stiker di tembok-tembok, tiang-tiang listrik maupun pohon-pohon.
Mantan Walikota Blitar dua periode itupun menginginkan agar Jakarta menunjukan demokrasi yang dewasa dan tidak mencaci maki. "Tapi menghargai hak masing-masing," katanya,
"Salam dua jari, salam dua periode, Basuki-Djarot kerja,kerja,kerja menang," demikian Djarod mengakhiri paparannya.
Penampilan Anies-Sandi menjadi penutup dari paparan singkat tiga kandidat. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut tiba di panggung bersama dengan Sandiaga Uno.
"Kepada semua komponen pendukung simpatisan, mari kita jaga kebhinekaan yang simpulnya dimulai di tanah ini," kata Anies.
Anies menyatakan, Jakarta merupakan jantung Indonesia, tempat simpul pertama kebhinekaan diikat, sumpah pemuda diucapkan, prokalmasi dikumandangkan. Jakarta, juga merupakan sejarah panjang dari bangsa ini, mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia hingga menjadi Jakarta.
Sandiaga Uno yang meneruskan pemaparan Anies dengan gaya puitis mengatakan, "Bagi kami pilkada bukanlah tempat bertarung untuk memecah belah, pilkada adalah perayaan kebersamaan. Bagi kami bukanlah lapangan untuk saling jegal, pilkada adalah kesempatan untuk maju bersama, karena itulah salam kami adalah salam bersama," katanya.
Pilkada damai yang menghiasi paparan dari para kandaidat tersebut, seirama dengan riuh rendah para pendukung yang mewarnai malam pengundian itu. Semangat dengan gembira meneriakan dukungan. Wajah yang riang dengan bukan wajah permusuhan.
Suasana cair yang terasa malam itu, bukanlah akhir dari proses pilkada, melainkan dari awal akan dimulainya kampanye. Sesuai jadwal kampanye KPU Jakarta, kampanye akan dimulai pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
(M041/N004)
Oleh Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016