Palangka Raya (ANTARA News) - Batang rotan yang biasanya dijadikan bahan baku untuk membuat meubel maupun kerajinan tangan, seperti tikar lampit, ternyata bagi masyarakat di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, justru menjadi makanan khas, terutama rotan muda untuk disayur.
Ny. Idong, pemilik rumah makan Samba di Jalan RTA Milono, Palangka Raya, menuturkan bahwa sayuran rotan menjadi salah satu makanan khas dan biasanya disuguhkan kepada tamu dari luar Kalsel.
"Rotan dapat dimakan, namun untuk batang rotannya benar-benar muda," ujarnya.
Untuk membuat makanan khas dayak ini, menurut dia, rotan terlebih dulu dibersihkan, kemudian kulitnya dibuang, dan bagian dalam yang agak lunak dipotong-potong ukuran kecil, agar memenuhi selera pengudapnya.
Ia mengemukakan, makanan khas sayur rotan ini dapat dijumpai di restoran atau rumah makan khas Kalteng, karena selain sulit untuk mendapatkan bahan baku rotan muda, sebagian warga jarang membuatnya, kecuali warga dari daerah pedalaman.
Rotan muda biasanya mudah didapati di kawasan hutan atau di tepian sungai, dan menurut dia, cara memasaknya pun cukup sulit, karena terlebih dulu harus dibersihkan dari duri-durinya.
Dikatakannya, sayur rotan atau masakan khas Dayak itu biasanya saat dimasak dicampur dengan terong asam, ubi keladi yang telah dipotong-potong, dan dicampur bumbu-bumbu sayuran.
"Sayur rotan siap hidang terasa lebih enak apabila ditemani dengan ikan bakar, seperti ikan patin, dan baung," ucapnya.
Sementara itu, Ruslam sebagai salah seorang penggemar sayur rotan mengatakan bahwa rasanya sayur tersebut selain gurih, juga agak kepahit-pahitan, sehingga memiliki ciri khas.
Menurut pria dari Bandung (Jawa Barat) itu, jika ke Palangka Raya rasanya tidak akan lengkap, jika tidak mencicipi makanan khas trandisional Dayak berupa sayur rotan, yang hanya ada di ibukota Kalteng tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007