Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) menyeleksi 71 atlet nasional yang meraih gelar juara pada Pekan Olahraga Nasional XIX, Kejuaraan Nasional 2016, dan Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN 2016 demi prestasi pada Asian Games 2018.
"Seleksi nasional ini menggunakan sistem setengah kompetisi sehingga para atlet akan saling bertanding. Hanya akan ada 28 atlet yang lolos seleksi dan mengikuti pelatnas IPSI di Jakarta," kata Sekretaris Jendral Pengurus Besar IPSI Erizal Chaniago di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta, Selasa.
Selain demi Asian Games 2018, seleknas IPSI 2016 yang berlangsung pada Selasa dan Rabu (26/10) itu juga akan menentukan atlet-atlet yang akan mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 dan SEA Games 2017 di Malaysia.
"Kami akan mengirim 30 atlet untuk mengikuti kejuaraan dunia yang akan berlangsung di Bali pada 3-8 Desember dan diikuti perwakilan dari 45 negara," ujar Erizal.
Namun, PB IPSI tidak mematok target medali dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016. "Kami hanya menargetkan gelar juara umum karena kita punya sumber daya pencak silat yang banyak," kata Erizal.
Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Achmad Sutjipto mengatakan kesuksesan atlet-atlet pencak silat Indonesia harus dapat diukur.
"Salah satu agenda pencak silat adalah agar olahraga ini menjadi cabang olahraga modern artinya dapat diukur dari cara berlatih, penyeleksian atlet, dan sport science," kata Sutjipto.
Satlak Prima, lanjut Sutjipto, mengharapkan IPSI punya kelompok atlet yang tidak lebih dari empat orang sebagai atlet andalan Indonesia dalam SEA Games 2017 dan Asian Gamaes 2018.
"Sisanya merupakan atlet-atlet usia muda untuk mengikuti kejuaraan setelah Asian Games 2018. Jadi, kita harus rela medali Asian Games nanti hanya berasal dari empat orang," kata Sutjipto.
Empat orang atlet andalan PB IPSI itu, menurut Sutjipto, dipilih beradasarkan kekuatan fisik, psikologis, dan teknik bertanding.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016