Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan kementeriannya menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk difokuskan kepada investasi di bidang infrastruktur.
"BUMN konsentrasikan diri untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur konektivitas, utamanya darat, laut dan udara," kata Rini dalam konferensi pers Dua Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK yang diselenggarakan Kementerian Kominfo bersama Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Selasa.
Rini menjelaskan pada 2015 BUMN mendapat alokasi PMN sekitar Rp41 triliun dengan "capital expenditure" di tahun yang sama sebesar Rp219 triliun.
Sementara pada 2016, Menteri mengatakan mendapat komitmen investasi sebesar Rp410 triliun.
"Di 2016 kita dapat komitmen investasi kira-kira Rp410 triliun. Memang PMN sampai sekarang belum turun. Kita harap harusnya bisa segera turun," ujar Rini.
Dia juga menjelaskan pada 2017, komitmen investasi yang didapat tercatat sebesar Rp550 triliun.
Rini mengatakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dapat didorong oleh investasi infrastruktur di Indonesia.
"Ini bukan hanya infrastruktur jalan tol atau bandara, tapi juga jaringan listrik maupun gardu induk," kata Rini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dalam dua tahun terakhir belanja modal berjumlah besar dialokasikan kepada infrastruktur dan PMN untuk BUMN.
Sri menjelaskan dalam UU APBN 2015-2016 jumlah PMN tercatat sekitar Rp115 triliun.
"Tentu investasi itu harus dan akan menghasilkan," kata Sri.
Sebelumnya, Komisi XI DPR RI pada Selasa (18/10) telah menyetujui kelanjutan pembahasan pagu alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam RAPBN 2017 bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp47,15 triliun.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016