Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin ini ditutup menguat untuk meneruskan pencatatan rekor terbarunya. IHSG ditutup naik 22,670 poin atau 1,17 persen menjadi 1.963,822, sedangkan Indeks LQ45 menguat 5,813 poin atau 1,39 persen ke posisi 423,573. Volume perdagangan mencapai 2,727 miliar saham dengan nilai Rp3,593 triliun dari 42.918 kali transaksi. Menurut analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA, Senin, mengatakan bahwa penguatan indeks didorong oleh banyak sentimen. "Berimbangnya sentimen individu dan dorongan naik bursa regional telah mendorong indeks meneruskan kenaikan," tambahnya. Alfian mengatakan, kenaikan indeks masih didorong oleh pertambangan dan perkebunan. "Membaiknya kinerja sepanjang 2006 telah mengangkat harga sahamnya," tegasnya. Selain itu, sentimen individu saham ini juga didorong oleh beberapa faktor, di antaranya untuk sektor pertambangan masih ditopang menguatnya harga komoditas di pasar internasional dan sektor perkebunan tingginya harga CPO di pasar internasional, ungkap Alfian. Pergerakan saham didominasi saham yang naik sebanyak 102 dibanding yang turun 47 dan 75 bergerak mendatar. Naiknya saham Aneka Tambang (ANTM), Tambang Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), Astra Agro Lestari dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) mendorong IHSG BEJ melanjutkan kenaikan. Saham ANTM menguat Rp850 ke Rp15.450, TINS terdorong Rp250 ke posisi Rp14.500, BMRI menguat Rp25 menjadi Rp3.025, AALI terangkat Rp250 ke posisi Rp14.450 dan PGAS menambah Rp250 ke harga Rp10.850.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007