"Kami mengajak teman-teman perguruan tinggi, mari kita gelorakan semangat kepada anak-anak (mahasiswa) maupun dosen untuk terus menyuarakan secara aktif aksi-aksi antikorupsi," kata Agus pada acara "Anti Corruption Summit 2016" di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa.
Agus menilai perguruan tinggi adalah wahana tepat untuk menanamkan prinsip antikorupsi karena perguruan tinggi adalah perantara ketika seseorang akan melanjutkan jenjang kehidupannya baik menjadi pejabat atau pengusaha.
Ia menyayangkan banyak perguruan tinggi yang masih enggan memberikan tempat untuk pendirian pusat kajian antikorupsi, padahal kampus bukan hanya bertugas menjaga semangat antikorupsi berlanjut, melainkan juga ikut mengembangkan kajian sistem pemberantasan korupsi yang tepat.
"Kami mendapat banyak masukan dan laporan ada beberapa teman pusat kajian antikorupsi yang di kampusnya tidak diberi tempat atau didiskriminasikan," kata dia.
Kampus juga, kata Agus, harus memberikan contoh dalam pengelolaan keuangan lembaganya secara transparan dan akuntabel untuk mengampanyekan semangat antikorupsi.
"Saya sangat berharap tata kelola perguruan tinggi ini lebih baik dan sederhana tanpa melupakan transparansi dan akuntabilitas karena bisa menjadi pelajaran bagi mahasiswa ketika mereka terjun di masyarakat," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016