"Tepat sesuai jadwal sampai perbatasan," kata Haji Helmi, offroader asal Barabai, Kalimantan Selatan, yang didaulat menjadi koordinator rombongan Tim Offroad Kalimantan (TOK).
Secara berkelakar, Helmi juga diberi gelar "Dato" oleh rombongan untuk mengimbangi para koordinator lain asal Malaysia dan Brunei Darussalam yang menjadi kompatriotnya.
Rombongan mulai memasuki negara bagian Sarawak, Malaysia, sekitar pukul empat sore Waktu Indonesia Barat untuk menuju pemberhentian berikutnya di Kuching.
"Di Kuching kami akan istirahat semalam. Perjalanan menuju Kota Kinabalu, Sabah, akan dilanjutkan Selasa (25/10) pagi," tambah Helmi.
Rombongan TOK bertolak menuju Sabah untuk berpartisipasi dalam Borneo Safari, ajang tahunan touring offroad gelaran Sabah Four Wheels Drive Association.
Ajang itu akan dilangsungkan pada 30 Oktober hingga 6 November 2016. Selain TOK, hadir pula offroader dari semenanjung Malaysia, Sarawak, dan dari negeri Sabah.
Tantangan offroad ini akan berlaku di seputaran kaki Gunung Kinabalu, di dataran tinggi Kundasang, Ranau. Namun demikian, flag off akan digelar di Padang Merdeka, lapangan di tengah Kota Kinabalu, sekitar 2 jam perjalanan dari Ranau.
"Jadi, pada tanggal 28 Oktober kami jadwalkan sudah sampai di Kota Kinabalu, sehingga ada persiapan lebih untuk masuk trek offroad," kata Helmi.
Saat melintasi Brunei Darussalam, rombongan TOK akan disambut oleh Persatuan Kereta Tahan Lasak Brunei Darussalam (PKTLB).
"Kawan-kawan sudi melintas Brunei, sungguh satu kehormatan bagi kami," kata Timbalan Yang Dipertuan PKTLB Azmi bin Milami.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016