Baubau, Sultra (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau menyiapkan kegiatan wisata bahari nusantara, khususnya kunjungan wisata di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang akan berlangsung 12-15 November 2016.
Kepala PT Pelni Cabang Kota Baubau Abdullah Tue di Baubau, Senin menyebutkan tahun ini ada lima daerah tempat kegiatan wisata bahari nusantara yakni Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Pulau Derawan (Kalimantan Timur), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sultra) dan Banda Neira (Maluku).
Ia mengatakan, khususnya kegiatan wisata bahari di Wakatobi (Sultra) akan mengunakan KM Leuser dengan sasaran dua spot yang akan dikunjungi yakni Pulau Hoga dan Pulau Tomia.
Jadwal kunjungan wisata bahari itu, kata dia, dari Kota Baubau tujuan Tomia pada tanggal 12 November pukul 21.00 Wita, setelah tiba di Tomia pada 13 November pukul 05.00 Wita para peserta akan ada kegiatan snorcling di Tomia.
Selanjutnya, ke Pulau Hoga pukul 21.00 Wita, dan setelah tiba di Hoga pada 14 November pukul 02.00 Wita wisatawan balik kembali ke Kota Baubau 15 November 2016.
Menurut dia, program wisata bahari yang sudah berjalan sekitar dua bulan itu ditargetkan jumlah peserta sekitar 100 orang yang pendaftarannya melalui Kantor PT Pelni Pusat, dan juga melalui Kantor PT Pelni cabang, atau langsung ke alamat 162.
Ia juga mengatakan, biaya pendaftaran wisata bahari ke wakatobi bervariasi masing-masing kelas satu sebesar Rp5,5 juta per orang, kelas dua Rp4,5 juta, dan kelas tiga Rp3 juta, serta diving set per spot Rp1 juta.
"Biaya-biaya tersebut sudah termasuk biaya transportasi dan makan di atas kapal," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam pelayaran wisata bahari itu nantinya kapal Pelni tidak digunakan untuk penumpang umum, tetapi khusus untuk penumpang wisata bahari yang akan melancong selama empat hari.
"Tujuan wisata bahari yang diselenggarakan PT Pelni ini dalam rangka mengembangkan dan mempromosikan objek wisata daerah yang memungkinkan yang diprogramkan Kementrian Pariwisata," ujarnya.
Pewarta: La Ode Masrafi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016