Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono mengemukakan pihaknya tidak melakukan intervensi terhadap Presiden, apabila akan dilakukan perombakan (reshuffle) dan jika dilakukan perombakan kabinet, sebaiknya perombakan kali ini adalah perombakan terakhir di pemerintahan SBY/JK. "Keputusan merombak kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Saya tegaskan tidak akan melakukan intervensi kepada Presiden," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin. Agung mengatakan jika Presiden melakukan perombakan kabinet, sebaiknya dipertimbangkan betul berbagai hal agar tujuan atau sasaran perombakan kabinet itu tercapai, terutama mampu meningkatkan kinerja dan pemerintaha yang stabil. Menurut Agung, jika Presiden melakukan perombakan kabinet, hal itu dilakukan denga tiga pertimbangan, yaitu mengganti menteri yang kinerjanya tidak menggembirakan karena adanya alasan kesehatan. Pergantian juga disebabkan karena kinerja menteri-menteri itu karena faktor kemampuan. Perombakan kabinet juga dilakukan demi menjaga kestabilan dukungan politik dari partai-partai pendukungnya. Tetapi apapun alasannya, kata Agung, jika perombakan dilakukan, maka hal itu merupakan perombakan kabinet yang terakhir di pemerintahan saat ini. Jika kabinet sering berganti, justru bisa menimbulkan ketidakstabilan. (*)

Copyright © ANTARA 2007