Jakarta (ANTARA News) - Serikat Karyawan (Sekar) PT Garuda Indonesia membantah adanya operasi intelijen yang melibatkan perusahaan penerbangan itu dalam kasus tewasnya akativis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir. Kepala Bidang Humas Sekar PT Garuda, Tomy Tampatty di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa misi Garuda bukanlah kegiatan intelegen, tetapi penyelamatan penumpang dan semua karyawan Garuda tidak melakukan hal-hal di luar tugasnya. "Komitmen karyawan Garuda ya keselamatan penumpang," katanya usai mengantarkan surat permintaan penangguhan penahanan untuk mantan Dirut PT Garuda, Indra Setiawan dan mantan Sekretaris Kepala Pilot Air Bus 330 PT Garuda, Rohainil Aini yang kini ditahan di Mabes Polri. Menurut Tomy Tampatty, surat tugas yang dikeluarkan Indra untuk Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai aviation security (penanggungjawab keselamatan penerbangan) adalah surat sah dan bukan palsu. Surat itu, katanya, dibuat itu untuk kepentingan pelayanan PT Garuda. "Sebagai Dirut, Pak Indra bebas mengeluarkan surat tugas kepada siapa saja demi Garuda," katanya. Dikatakannya, Pollycarpus sah-sah saja menerima tugas sebagai aviation security sebab ia paham tentang dunia penerbangan. Terkait dengan kondisi kedua tersangka, Tomy mengatakan, kedua rekannya yakni Indra dan Rohainil sehat-sehat selama dua hari ditahan penyidik Mabes Polri. "Tadi, juga sempat diperiksa dokter di dalam tahanan," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007