Andalan Indonesia unggulan ketiga dalam kompetisi itu, kalah dalam perebutan tempat final dalam dua game langsung 13-21, 24-26.
"Kami cuma berusaha untuk menjalankan semua strategi di lapangan. Tapi ternyata kami harus kalah. Saat main di poin-poin kritis, lawan juga lebih menguasai pertandingan," kata Greysia seperti yang dilansir laman resmi PBSI.
Perjuangan ganda putri terbaik Indonesia di babak semifinal ini terbilang cukup berat karena sejak awal pertandingan terus mendapatkan tekanan dari lawan. Bahkan Greysia/Nitya sempat tertinggal 5-9 dan kemudian sempat menyusul menjadi 12-9, namun sayangnya kemudian banyak melakukan kesalahan.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan untuk lebih menekan. Hasilnya pasangan Korsel unggulan kedua Denmark Terbuka 2016 itu mampu membalikkan keadaan dengan kembali unggul dan mengakhiri game pertama 21-13.
"Dari game pertama, waktu kami sempat unggul, kami banyak mati-mati sendiri. Jadi pas mereka menyusul kami malah nggak tenang dan terburu-buru," kata Nitya Khrishinda.
Game kedua berlangsung lebih menegangkan. Andalan Indonesia itu berusaha menyelamatkan posisinya di babak semifinal ini. Greysia/Nitya merebut poin 20 lebih dulu dengan 20-19. Setting point terjadi sebanyak lima kali, sebelum akhirnya skor 26-24 direbut Jung/Shin.
"Mereka main lebih safe, dan serangan-serangan yang mereka beri ke kami juga jarang yang mati sendiri," ujar Nitya menambahkan.
Di sisi lain, Jung/Shin juga mengaku penampilannya hari ini jauh lebih baik dibanding dua pertemuan terakhir. Rekor pertemuan Greysia/Nitya saat ini 2-1 untuk pasangan Indonesia. Terakhir di Badminton Asia Championships 2016 lalu, Greysia/Nitya menang dengan 21-13, 11-21 dan 21-18.
"Kondisi kami lebih baik dibanding dua pertemuan sebelumnya, kami merasa bisa tampil lebih baik hari ini. Dan kami fokus untuk terus menyerang di poin-poin terakhir," kata Jung Kyung Eun.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016