Mataram (ANTARA News) - Bencana banjir akibat hujan deras yang turun sejak Sabtu (14/4) melanda dua kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakibatkan sedikitnya 23 rumah warga hanyut.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, Amri, S.Sos, MSi ketika dihubungi dari Mataram, Senin, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk mengecek kerusakan akibat bencana banjir tersebut.
Seperti dilaporkan sebelumnya, hujan cukup deras yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa sejak Sabtu mengakibatkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Empang dan Terano, dilanda banjir dan sejumlah rumah rusak dan hanyut.
"Kita belum mengetahui secara pasti jumlah kerugian akibat bencana banjir tersebut, namun berdasarkan laporan sementara sedikitnya 23 rumah warga di dua kecamatan hanyut diterjang banjir," ujarnya ketika berada di lokasi banjir.
Mengenai adanya laporan dua warga hilang, Amri mengatakan berita itu tidak benar karena hingga kini tidak ada korban yang meninggal dunia maupun hilang akibat banjir tersebut. Kemungkinan orang bersangkutan mengungsi ke rumah warga yang lain tanpa sepengetahuan keluarganya, katanya.
"Setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak ada warga yang meninggal dunia maupun hilang akibat bencana banjir tersebut," katanya.
Menurut data sementara, dari tujuh desa di Kecamatan Empang, tercatat empat desa yang mengalami kerusakan cukup parah yakni Empang Atas, Empang Bawah, Ongko dan Desa Lamenta, sedangkan di Kecamatan Terano ada tiga desa yang parah dilanda banjir
yakni Desa Batulanteh, Labuan Bontong dan Labuan Jambu.
Sementara itu, dari Posko Bantuan dilaporkan, sejak Minggu malam sejumlah bantuan telah mengalir ke lokasi banjir antara lain dari PMI Cabang Sumbawa berupa 80 dos mie instan, 80 dos air mineral dan enam paket "Family Kit" yang berisi 16
macam barang kebutuhan rumah tangga.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007