Eseka, Kamerun (ANTARA News) - Kecelakaan kereta yang menghubungkan dua kota terbesar di Kamerun, pada Jumat, telah menewaskan setidaknya 55 orang dan melukai 575 lainnya, demikian pemerintah setempat menyatakan pada.
Hingga saat ini 14 orang masih terjebak di dalam kereta yang tergelincir pada pukul 11 siang waktu setempat di dekat stasiun kota Eseka, sekitar 120 km sebelah barat ibu kota Yaounde. Kereta itu dijadwalkan menuju kota pelabuhan Douala.
"Saat itu ada suara nyaring. Saya melihat ke belakang dan sempat menyaksikan gerbong di belakang kami keluar jalur dan mulai terguling-guling. Setelah itu muncul banyak asap," kata seorang wartawan Reuters yang berada di kereta bagian depan saat kecelakaan terjadi.
Sebelum berangkat ke dari Yaounde, petugas kereta mengatakan bahwa akan ada gerbong tambahan untuk mengangkut lebih banyak penumpang. Hingga kini masih belum jelas apakah kebijakan tersebut menjadi penyebab kecelakaan.
Sebelumnya, runtuhnya sebagian jalan utama antara ibu kota dengan Douala membuat sebagian warga terpaksa beralih menggunakan transportasi kereta.
Dua insiden, tergelincirnya kereta dan runtuhnya jalan utama, yang terjadi pada hari yang sama membuat transportasi secara efektif berhenti antara kedua kota terbesar di negara kawasan Afrika Tengah berpenduduk 22 juta tersebut.
"Banyak mayat bergelimpangan, baik perempuan maupun anak-anak. Banyak sekali," kata seorang karyawan Camrail, perusahaan yang mengoperasikan kereta naas itu. Dia mengatakan tiga orang teman sesama karyawan merupakan bagian dari korban tewas.
Joel Bineli, seorang penumpang, mengaku telah menyaksikan berbagai macam bagian tubuh yang terpotong di sekitar tempat kejadian.
Sementara itu sejumlah pengguna media sosial juga mengunggah foto-foto gerbong yang terguling.
"Petugas penyelamat telah datang dan mereka mengangkat mayat-mayat dari gerbong kereta. Saya menghitung ada setidaknya 40-an mayat yang telah diangkat," kata Rachelle Pade, seorang penumpang lainnya.
Camrail sendiri telah mengirim sejumlah tim ke tempat kejadian dan menyediakan transportasi ke rumah sakit lokal. Perusahaan itu menyatakan duka cita kepada para keluarga korban.
Banyak jalur kereta api di Afrika Tengah dan Barat yang mempunyai reputasi pemeliharaan yang buruk dan tidak mengindahkan aturan keselamatan. Tergulingnya kereta merupakan kejadian yang cukup umum terjadi.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016