Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 warga Sidoardjo yang menjadi korban lumpur Lapindo Brantas Inc, asal Perum Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I, Senin pagi melakukan "long march" dari Tugu Proklamasi menuju Istana Merdeka, Jakarta. Barisan massa yang membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan kepada pemerintah soal pemberian ganti untung itu dikawal oleh polisi. Aksi damai yang sepanjang jalan sebagian warga meneriakkan yel-yel dan menyampaikan orasi tuntutan pemberian ganti untung itu pun, sempat memacetkan arus lalu lintas. "Kami akan mendatangi Istana Merdeka untuk menuntut kepada pemerintah agar segera membayar ganti untung 100 persen secara langsung, tanpa dicicil," kata Ketua Aliansi Warga Jakarta asal Jatim "Solidaritas Korban Lumpur Lapindo", Sony Puji Sasono, di sela-sela aksi. Sony menyatakan setelah mendatangi Istana Merdeka, direncanakan massa demonstran menemui Menko Kesra Aburizal Bakrie untuk selanjutnya mendatangi Gedung DPR/MPR. Aburizal adalah salah satu pemilik Bakrie Group yang ikut mengelola ladang migas di Sidoardjo."Jika tuntutan pembayaran ganti rugi tidak segera dipenuhi, korban lumpur Lapindo akan bertahan di Jakarta," katanya. Kedatangan warga korban lumpur Lapindo asal Perum Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I ke Jakarta dilakukan secara bergelombang. Mereka bertolak dari Jawa Timur sejak Sabtu (14/4) sendiri-sendiri, baik dengan menggunakan kereta api, bus, serta mobil, agar keberangkatan mereka ke Jakarta tidak dicegah aparat kepolisian. Warga dibagi ke dalam delapan kelompok, sesuai jumlah blok yang dimiliki Perum TAS 1, tempat kawasan perumahan padat hunian itu memiliki 16 RT yang kemudian diwakilkan pada delapan perwakilan warga. Keberangkatan warga Perum TAS I itu tercium aparat. Terbukti, aparat melakukan penjagaan ketat, bahkan melakukan sweeping di Stasiun Kereta Api (KA) Pasar Turi. Polisi melakukan penjagaan di pintu masuk stasiun dan setiap penumpang diminta menunjukkan KTP. Namun polisi tidak bisa berbuat banyak ketika warga Perum TAS itu, menunjukkan tiket jurusan Semarang bukan Jakarta. Mereka yang lolos menuju Semarang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan kereta api. Massa berkumpul di Tugu Proklamasi sebelum akhirnya melakukan aksi demo pada Senin pagi ke Istana Merdeka. (*)
Copyright © ANTARA 2007