IHSG menguat 5,55 poin atau 0,10 persen menjadi 5.409,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,64 poin (0,06 persen) menjadi 930,46.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat, mengatakan IHSG bergerak mendatar di tengah minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.
"Investor memilih untuk tidak mengambil risiko di tengah harga komoditas yang terlihat sedang bersiap untuk mengalami koreksi. Harga minyak mentah dunia memang masih naik, namun tren penurunannya terlihat cukup kuat. Di sisi lain, harga komoditas lainnya seperti nikel juga sudah terkoreksi," paparnya.
Ia menambahkan, aksi beli investor asing meski tipis, cukup mampu menjaga IHSG BEI. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp17,663 miliar pada Jumat (21/10).
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Muhammad Ikhsan menambahkan, kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang menetapkan suku bunga di level 0 persen membuat para pelaku pasar tidak merespons berlebihan mengingat keputusan itu telah diduga sebelumnya.
Selain itu, lanjut dia, rilis data penjualan perumahan di Tiongkok yang naik pada bulan September juga belum mampu menopang laju IHSG sehingga cenderung bergerak mendatar.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 240.700 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,227 miliar lembar saham senilai Rp6,001 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 50,91 poin (0,30 persen) ke level 17.184,59, indeks KOSPI melemah 7,60 poin (0,37 persen) ke level 2.033,00, dan Straits Times melemah 11,56 poin (0,41 persen) posisi 2.831,06.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016