Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan suku bunga kredit perbankan sepanjang 2016 bisa turun sebesar 80 basis poin, karena dipicu pelonggaran bunga acuan yang telah dilakukan enam kali dengan akumulasi 150 basis poin sejak awal 2016.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis, mengatakan transmisi kebijakan pelonggaran moneter sejak awal tahun cukup berjalan baik, meskipun dampaknya ke suku bunga deposito dan kredit secara maksimal perlu menunggu waktu.
Sejak awal tahun hingga Oktober 2016, bunga kredit turun 60 basis poin (year to date/ytd). Juda mengatakan hingga akhir tahun, penurunan suku bunga kredit akan bertambah 15-20 basis poin. Dengan begitu, penurunan bunga kredit terakumulasikan sepanjang tahun menjadi 80 basis poin.
"Sampai akhir tahun kami perkirakan 15-20 bps masih bisa turun untuk tambahannya," kata Juda.
Sedangkan suku bunga deposito, ujar Juda, hingga Oktober 2016 sudah turun 108 basis poin (bps). Juda melihat hingga akhir tahun, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih dapat tumbuh enam persen, sesuai dengan skenario kredit yang diperkirakan tumbuh 7-9 persen.
Meskipun suku bunga kredit sudah turun, Juda mengakui, pertumbuhan penyaluran kredit bank masih lambat.
Di Agustus 2016, kredit bank hanya tumbuh 6,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan di September 2016 Juda memperkirakan kredit bank belum dapat terakselerasi.
Kredit bank diperkirakan Juda baru akan tumbuh lebih cepat pada November dan Desember 2016 sejalan dengan tren investasi yang kerap dikebut di akhir tahun, termasuk faktor pemulihan ekonomi.
Maka dari itu, Juda mengatakan, BI masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit bank di 7-9 persen.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016