"Karena sebagian besar guru seni di sekolah merupakan wali kelas dan tidak semuanya memiliki bakat seni," ujar Sariya usai penyerahan bantuan keyboard ke 20 sekolah dari Yamaha Musik Indonesia di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan dengan bantuan tersebut, membuat kegiatan anak semakin bertambah.
"Tapi sayangnya, tidak semua guru mempunyai keahlian memainkan keyboard," papar dia.
Padahal minat anak-anak di sekolah tersebut terhadap seni cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan.
Presiden Direktur PT Yamaha Musik Indonesia, Ryo Kasai, mengatakan pihaknya memberikan sebanyak 420 alat musik keyboard yang diperuntukkan bagi 20 sekolah di empat kecamatan di Jakarta.
Pihaknya juga memberikan pelatihan kepada sejumlah guru di sekolah yang mendapat bantuan keyboard itu.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan program tersebut bisa meningkatkan kualitas pendidikan dari segi musik.
"Sebanyak 20 sekolah yang dapat bantuan harus menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik," kata Pardede.
Setiap sekolah penerima bantuan wajib memberikan pendidikan musik keyboard sebagai kegiatan ekstrakulikuler kepada seluruh siswa SD kelas 2.
Kegiatan dilakukan di sekolah masing-masing secara berkelanjutan tiap tahun. Lama pendidikan adalah satu tahun, dengan waktu belajar satu kali seminggu selama 70 menit.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016