Surabaya (ANTARA News) - Produk unggulan industri alat dan mesin pertanian (alsintan) tampil di Pameran Produksi Indonesia (PPI) yang digelar Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian di Surabaya.
"Sektor alsintan dan alkes dipilih karena termasuk dalam kelompok industri prioritas sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat pada Pembukaan PPI 2016 di Surabaya, Kamis.
Syarif memaparkan, potensi besar yang juga dimiliki oleh industri alsintan dalam negeri pada anggaran pengadaan alsintan pemerintah 2016 mencapai Rp4,6 triliun.
Diperkirakan, sebagian besar dari kebutuhan alsintan tersebut sudah mampu dipenuhi oleh industri dalam negeri.
Berbagai produk alsintan yang telah mampu diproduksi dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin penebah atau panen, penyemprot tanaman dan penyemprot bertekanan.
Selain itu, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta rice milling unit (RMU).
Berdasarkan hasil evaluasi capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada industri alsintan, hasilnya menunjukkan sebagian besar telah mencapai TKDN yang cukup tinggi, yaitu sebesar 40 persen.
"Industri alsintan dalam negeri juga telah diikutsertakan dalam proyek bantuan alat mesin pertanian oleh Kementerian Pertanian dengan mekanisme lelang melalui e-catalog, sehingga diharapkan pengadaan barang di lingkungan Pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan produk lokal," papar Syarif.
Lebih lanjut, dalam upaya pengembangan industri alsintan dalam negeri, pemerintah juga memfasilitasi kegiatan promosi program P3DN dalam pengadaan alsintan pemerintah serta fasilitasi litbang dan pengembangan SDM melalui pembangunan Alsintan Center di berbagai daerah.
"Kami mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh instansi pemerintah untuk terus menjalankan kebijakan P3DN dalam rangka mendukung pengembangan industri dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar di dalam negeri," ujar Syarif.
Bagi para pelaku industri, Kemenperin mendorong agar terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi, sehingga mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
PPI berlangsung sejak 20-23 Oktober 2016 di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya, Jawa Timur, yang dibuka untuk umum pada pukul 10.00-21.00 WIB.
Selain produk alsintan, PPI kali ini juga menampilkan produk unggulan alat kesehatan dan beberapa produk industri dalam negeri lainnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016