Bandung, 21 Oktober 1952 (Antara).


Keadaan gunung Krakatau diselat Sunda makin berbahaja. Pulau “Sertung” (dulu Hot Verlaten-eiland) jang terletak beberapa puluh kilometer di sebelah barat, dan pulau “Anak Krakatau” jang terletak disebelah barat-laut dari Pulau Krakatau itu, seluruhnja telah tertutup oleh abu setebal kl. 2 meter.


Demikian berita terachir jang dikawatkan kepada Dinas Gunung Berapi di Bandung, oleh rombongan pegawai dinas tersebut jang sedang melakukan tindjauan.


Selandjutnja dikabarkan djuga, bahwa Pulau “Anak Krakatau” sekarang sudah bertambah tinggi keadannja dari pada sebelum letusan Krakatau. Menurut taksiran Pulau Anak Krakatau itu naik 13 meter dari niveau semula.


Tebing sebelah barat-daja dari kawah gunung Krakatau pun menundjukkan naik sampai 70 meter dari keadaan sebelm letusan. Disitu tampak terbentuk telaga kawah. Diseluruh permukaan air dari gunung Krakatau kelihatan asap putih mengepul dengan tebalnja.


Menurut pengukuran, temperatur dari selfatar2 disitu adalah kurang lebih 180 deradjat Celsius.


Berhubung dengan keadaan gunung Krakatau demikian, maka haru ini DInas Gunung Berapi menelegram kepada para Residen dari Banten dan dari Lampung supaja perkembangan kegiatan gunung Krakatau itu mendapat perhatian dan supaya rakjat jang bertempat tinggal dipantai barat dari keresidenan Banten dan dipantai selatan dari keresidenan Lampung bersiap2 untuk menghadapi kemungkinan kalau2 ada gelombang laut jang besar sebagai akibat letusan dari Anak Gunung Krakatau.


Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016