Kuala Lumpur (ANTARA News) - Peringatan acara hari jadi paguyuban tenaga kerja Indonesia (TKI) "Bocahe Dewe" ke-6, dengan anggota sekitar 30.000 orang, rencananya akan dilakukan, Minggu 15 April 2007 di Shah Alam, Selangor Malaysia, dilarang polisi dengan alasan yang kurang jelas. "Larangan itu baru kami terima Sabtu pagi, sedangkan acara itu akan dilakukan besok Minggu. Kami mengalami kerugian besar. Undangan sudah dicetak dan disebar. Tempat sudah dibayar sewanya. Begitu pula dengan sound system," kata Ketua Umum paguyuban Bocahe Dewe, Ambar Setyo Wibowo, di Kuala Lumpur, Sabtu. Menurut polisi Shah Alam, Selangor, daerah mereka tidak diperbolehkan untuk diadakan musik tapi itu hanyalah mengada-ada karena sebelumnya, pentas musim seperti Inul , Ratu dan Radja diadakan di daerah tersebut. "Kemungkinan mereka takut acara itu menimbulkan keonaran," katanya. "Jika polisi Selangor takut ada keonaran maka kami sanggup membayar penambahan biaya aparat polisi. Kami punya banyak dana," kata Ambar. Kegiatan kumpul-kumpul TKI memang banyak yang bersedia mensponsori. Salah satunya ialah Western Union, sebuah perusahaan jasa pengiriman uang asal Amerika Serikat. Ia kecewa mengapa aparat kepolisian melarang acara tersebut satu hari sebelum dimulai dimana semua persiapan sudah dilakukan semuanya dengan baik. "Kenapa larangan itu tidak dikeluarkan dua minggu sebelumnya sehingga kami tidak keluar dana dengan sia-sia," katanya dengan nada tinggi dan kesal. "Saya malu dengan teman-teman dan mereka kecewa semua. Mereka semua sudah latihan dan gladi resik untuk mengisi acara besok ternyata tidak diizinkan oleh polisi setempat," katanya. Menurut dia, acara tersebut sudah direncanakan tiga bulan sebelumnya. Western Union memproses izin dan mendanai sewa tempat dan sound system. "Jadi kami menerima pembatalan itu dari Western Union, Sabtu pagi ini," tambah dia. Tapi Ambar tidak putus asa. Ia akan tetap mengadakan acara HUT paguyuban Bocahe Dewe ke-6 di Sekolah Indonesia, Kuala Lumpur. Itu pun jika dapat izin dari kepala sekolah, ujar dia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007