Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Ratusan korban banjir di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, masih terkurung karena masih meluapnya Sungai Woyla, meskipun sebagian warga sudah dievakuasi sejak kemarin (Selasa).
"Hingga hari ini masih ada dua desa lagi yang terisolir, seperti Alu Leuhop dan Gunong Puloe. Untuk evakuasi warga mungkin besok akan kita lanjutkan lagi," kata koordinator tim evakuasi BPBD Aceh Barat, Kismar, di Meulaboh, Rabu.
Korban banjir yang terkurung seperti di Alu Leuhop, Kecamatan Woyla Barat dievakuasi oleh tim BPBD bersama Basarnas Pos Meulaboh dengan perahu karet, warga diangkut dari pemukiman menuju tempat-tempat tinggi.
Ketinggian air banjir di pemukiman penduduk setempat telah mencapai 2 meter lebih sehingga warga bertahan di bawah atap rumah sebelum tim evakuasi datang.
Sementara korban banjir di Desa Gunong Puloe, Kecamatan Arongan Lambalek juga masih terisolir karena akses menuju pemukiman belum bisa diterobos.
"Semula Desa Napai, Pasie Malie dan sejumlah kawasan lain sudah bisa ditembus, bahkan sudah bisa diantarkan logistik ke sana," sebutnya usai melakukan evakuasi.
Sementara itu sejumlah warga di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, mengatakan banjir merendam rumah mereka hingga sebahu orang dewasa.
"Kami sudah tiga hari dua malam dalam air, dalam rumah masuk air sudah sebahu sejak pagi tadi, kalau kemarin masih selutut. Bantuan tadi pagi sudah ada yang antar tapi cuma dapat satu bungkus," kata Nurmala, salah seorang warga di lokasi.
Menurut data Pusdalop BPBD Aceh Barat pada 19 Oktober 2016 pukul 15.57 WIB, banjir melanda wilayah sembilan kecamatan, meliputi 139 desa, dengan korban terdampak banjir serta mengungsi 14.245 keluarga dengan 49.856 jiwa.
Meski dilaporkan banjir di sebagian kawasan sudah berangsur surut, namun karena intensitas hujan masih tinggi maka banyak yang bertahan di pengungsian.
Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016