Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan mendirikan pusat pembibitan nasional bagi sektor pertanian untuk mewujudkan visi pertanian 2030 yakni pertanian yang maju, lestari, berdaya saing internasional. "Pusat pembibitan nasional itu berfungsi sebagai inisiator dalam jaringan produksi benih dalam arti luas," kata mantan Menko Indag Dr (HC) Ir Hartarto Sastrosoenarto dalam seminar `menggagas visi pertanian 2030` di Yogyakarta, Sabtu. Pada seminar yang diselenggarakan Pusat Kajian dan Pengembangan Kebijakan Industrialisasi bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM ini, ia berharap Yogyakarta akan berkembang sebagai pusat pembenihan dan pembibitan tanaman pertanian sehingga mampu memasok kebutuhan nasional, sekaligus mengurangi impor. "Kita harus yakin pertanian di Indonesia akan maju karena memiliki sumber daya alam yang potensial seperti karet," katanya. Untuk mewujudkan pertanian yang maju, kata dia, ditargetkan pada 2010 ada bank yang khusus memberi pelayanan kepada petani dan industri pertanian. Ia juga mengatakan visi pertanian 2030 harus menjunjung tinggi nilai sosial dan budaya untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia yang berperadaban. Untuk itu, visi tersebut harus ditindaklanjuti dengan beberapa langkah strategis. Pertama, bagaimana visi dapat diterjemahkan menjadi misi yang rasional, mudah dipahami, terukur, dapat tercapai dalam batas sumber daya yang dimiliki, termasuk rentang waktu dan tahapan pencapaiannya. Kedua, menjabarkan misi ke dalam strategi dan tahapan pencapaiannya. Kemudian ketiga, bagaimana visi dapat dikomunikasikan secara efektif kepada para pemangku kepentingan (stakeholder), sehingga mereka akan memperoleh persepsi, pemahaman dan termotivasi untuk secara kolektif mengimplementasikannya. Langkah strategis keempat adalah kerjasama, koordinasi dan sinergi di antara para pemangku kepentingam termasuk pemerintah, petani, perguruan tinggi dan dunia usaha.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007