Bangkok (ANTARA News) - Ratusan warga muslim melakukan unjuk rasa penuh kemarahan di Thailand Selatan, Sabtu, setelah prajurit menembak mati tiga remaja muslim dalam kejadian yang disebut polisi sebagai upaya perlindungan diri. "Mereka marah dengan kejadian malam lalu, dan mereka ingin berbicara dengan gubernur sore ini," kata Somjitr Nasomyon, kepala polisi di Pattani, satu dari tiga provinsi yang bergolak di selatan. Ketegangan terakhir terjadi pada Jumat ketika sebuah kelompok yang terdiri dari 10 remaja muslim mulai berjalan ke arah para prajurit mencoba memadamkan api di sebuah stasiun telepon genggam yang diduga dibakar oleh kelompok separatis muslim. "Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan selain melindungi diri mereka," kata Somjitr, merujuk pada para prajurit yang melepaskan tembakan. Lebih dari 2 ribu orang telah terbunuh dalam pergolakan separatis yang telah berlangsung selama tiga tahun di wilayah yang 80 persennya dihuni oleh warga muslim. Somjitr mengatakan bahwa situasi di Pattani dapat dikendalikan, walaupun para pengunjuk rasa telah membuta sebuah barikade di jalan untuk menghentikan lalu lintas. Keamanan telah ditingkatkan di seluruh penjuru Thailand, termasuk di Bangkok, bagi perayaam tahum baru pekan ini untuk mencegah terulang kembalinya serangkaian ledakan pada 31 Desember yang menghakibatkan tiga orang meninggal di ibukota negara itu. Para petugas mengatakan bahwa serangan di Bangkok mungkin dilakukan oleh kelompok separatis dari selatan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007