Bandung (ANTARA News) - Kontingen atletik Jawa Tengah unjuk gigi pada hari kedua pertandingan cabang olahraga itu di ajang Pekan Paralimpik Nasional 2016 Jabar, Senin.
Jateng sepanjang hari kedua meraih delapan medali emas, tujuh perak, dan tiga perunggu. Sedangkan Jawa Barat pada hari kedua hanya mendulang tujuh medali emas, delapan perak, dan tujuh perunggu.
Meski demikian, tuan rumah masih memimpin perolehan medali emas cabang atletik yakni dengan 14 medali emas, 13 perak dan 11 perunggu, sednagkan Jateng 11 medali emas, 13 perak, dan enam perunggu.
"Hasil yang diraih kontingen Jabar sesuai dengan target. Tren atlet terus meningkat, namun yang pasti persaingan akan berlangsung lebih ketat hari-hari berikutnya," kata pelatih atletik Peparnas 2016 Jabar Yandi Sofyan.
Bahkan menurut dia, dengan tujuh medali emas itu telah melampaui target Jabar yang sebenarnya menargetkan empat medali emas saja.
Emas pertama Jabar pada hari kedua dibuka oleh Sely Dwi Juniarty pada lari 400 meter klasifikasi T+54 putri yang mencatat waktu 63,06 detik. Medali perak juga diraih atlet putri Jabar Astri Cahyati yang mencatat waktu 63,09 detik. Perunggu diraih oleh Dessi Apriani (Kalsel) dengan catatan waktu 65,16 detik.
Emas lainnya dipersembahkan oleh Ridwan pada lari 400 meter T20 putra. Sedangkan selain Selly dan Ridwan pada perlombaan hari kedua, medali emas Jabar pun disumbangkan oleh Wahyu Fitriyanto, yang turun di nomor lari 400 M, klasifikasi T+54 putra, Wahyu berhasil finis di urutan pertama dengan catatan waktu 50,92 , perak pelari Jawa Tengah, Ega Rizky yang finis diurutan kedua dengan catatan waktu 51,43 dan perunggu Jabar, Moch Febriyanto yang mencapai garis akhir dengan catatan waktu 52,85 .
Keberhasilan Selly dan Wahyu pun dilanjutkan sumbangan emas dari atlet Jabar lainnya Asep Sunandar (nomor lempar cakram F-13 putra), Deden Komarudin (nomor lempar cakram F-11 putra), M Agung Laksana (nomor lari 400 M T37 putra), Sutarno (nomor tolak peluru F42 putra), dan Rully Mubarok (nomor lari 400 meter T11 putra.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016