Surabaya (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia mengapresiasi pencarian bibit-bibit atlet nasional yang dilakukan dengan menggelar kejuaraan untuk junior atau kelompok umur, salah satunya turnamen Sirkuit Nasional (Sirnas) - "Milo School Competition".
"Turnamen ini sebagai ajang mencari atlet-atlet masa depan sekaligus menjadi harapan Indonesia di masa mendatang," ujar Kepala Sub Bidang Turnamen dan Perwasitan Pengurus Pusat PBSI Eddiyanto Sabarudin di sela pembukaan turnamen di GOR Sudirman Surabaya, Senin.
Turnamen ini merupakan ajang pebulu tangkis junior untuk mendapat poin peringkat nasional yang digelar sejak 2002 dan menjadi satu-satunya pembibitan atlet untuk kelompok umur di bawah 13 tahun.
Ia mengatakan, kali ini adalah kali pertama PBSI memberi poin peringkat nasional bagi pebulu tangkis junior yang mengikuti turnamen tahunan tersebut.
"Hadirnya turnamen di Surabaya ini membuktikan bahwa memang banyak bibit-bibit pebulu tangkis yang potensial dari Jatim," ucapnya.
Pihaknya berharap putaran kelima Sirnas yang berlangsung 17-22 Oktober ini mampu menjadi pendorong munculnya pebulu tangkis kelas dunia dari Indonesia, terutama Kota Surabaya.
Sementara itu, pembukaan turnamen dibuka dengan pertandingan kategori beregu SD dan SMP yang diikuti sekitar 700 atlet untuk kelompok usia 13 tahun dan 15 tahun.
Sirnas berlangsung sebanyak enam seri di berbagai kota, yang empat seri sebelumnya berlangsung di Pekanbaru, Cirebon, Solo dan Banjarmasin dengan peserta lebih dari 31.000 atlet.
Sedangkan, seri terakhir atau ketujuh merupakan seri terakhir di tahun ini dan dijadwalkan berlangsung di Manado pada 7-12 November 2016.
Setiap atlet junior diperbolehkan mengikuti setiap serinya demi memperbanyak poin dan memperbaiki peringkatnya di tingkat nasional sehingga semakin berkesempatan untuk dapat mengikuti kejuaraan dunia.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016