Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk melakukan kerjasama pembiayaan perkebunan kelapa sawit plasma inti untuk PTPN IV dan PTPN XIII. Bank Mandiri mempercayakan kepada PTPN IV dan XIII untuk mencari perusahaan perkebunan terpercaya sebagai inti plasma, selanjutnya perusahaan itu memberikan dana kredit kepada kelompok petani plasma kelapa sawit, kata Dirut PT Bank Mandiri Agus Martowardoyo, di Jakarta, Sabtu. Melalui keterangan tertulis, Agus menjelaskan, penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Mandiri dengan PTPN IV dan PTPN XIII telah dilakukan pada Jumat (13/4) malam, bersamaan dengan penyelengaraan Forum BUMN. Kerjasama tersebut terkait masalah penyaluran kredit pembangunan perkebunan kelapa sawit ke PTPN IV untuk lahan seluas 9.000 Ha di Mandailing Natal Sumatera Utara. Sedangkan dengan PTPN XIII meliputi lahan seluas 33.453 Ha di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. "Dengan total lahan seluas 42.453 Ha, maka lebih dari 21 ribu petani plasma akan mendapat kucuran kredit dari Bank Mandiri," ujar Agus. Hingga 12 April 2007, katanya, Bank Mandiri telah merealisasikan Kredit Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) senilai Rp496 miliar dengan luas lahan 15.518 Ha atas nama 12 Koperasi Unit Desa (KUD). "Kredit ini diberikan kepada petani plasma yang merupakan usaha berskala mikro dan kecil dan disalurkan melalui sejumlah perusahaan inti sawit ternama yang bertindak sebagai mitra dari bank pelaksana. Dengan demikian, perusahaan itu bertindak sebagai mitra dari bank pelaksana," katanya Agus. Lebih lanjut dijelaskan, selama 2007-2010 Bank Mandiri akan mengalokasikan kredit sebesar Rp11 triliun, untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 321.268 Ha, guna mendukung penyediaan bahan baku energi nabati dan revitalisasi perkebunan rakyat. Penyaluran kredit tersebut akan diberikan untuk pembiayaan kebun plasma di sentra-sentra perkebunan yang tersebar di 9 propinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur dan Sulawesi.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007