Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 42 Badan Usaha Milik Negara menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk membuat sinergi menguntungkan antar perusahaan pemerintah itu. "Nota kesepahaman ini akan dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama, sehingga belanja modal (capex) BUMN tersebut bisa mencapai Rp114 triliun pada 2007, atau mencapai 150 pada 2008," ujar Menneg BUMN, Sugiharto, di Jakarta, Jumat malam. Hadir pada acara itu, sekitar dua ratus direksi dan komisaris dari 139 BUMN yang ada saat ini. Dari 33 kerjasama yang ditandatangani itu, terdapat sejumlah perusahaan besar yaitu PT Pertamina dengan PT PLN kerjasama penyelesaian jual beli BBM, Pertamina dengan Angkasa Pura II tentang penyelenggaraan pengelolaan fasilitas pelayanan bahan bakar pesawat udara. Bank Mandiri dan PTPN IV dan PTPN XII bermitra dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit untuk petani plasma, PT PGN dan PT Telkom kerjasama penyelenggaraan jaringan serat optik. Menurut Menneg Sugiharto, sinergi tersebut menindaklanjuti arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar BUMN bisa meningkatkan kinerja keuangan. "Saya senang semua bank BUMN menyatakan kesediaannya untuk membiayai proyek-proyek BUMN terutama di sektor infrastruktur. Peningkatan pembiayaan di sektor infrastruktur cukup potensial mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Meski begitu, katanya, dalam pelaksanaan sinergi tersebut diperlukan "project management monitoring system" sehingga kendala dan keberhasilan sinergi antar BUMN tersebut dapat diketahui, untuk selanjutnya dievaluasi. Pada kesempatan itu, Sugiharto juga menyoroti Rekening Dana Investasi (RDI) dan Step Loan Agreement (SLA) yang jumlahnya mencapai lebih dari Rp60 triliun dapat segera diselesaikan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007