Paris (ANTARA  News) - Duta Besar RI untuk Prancis Hotmangaradja MP Pandjaitan mengakui Prancis merupakan mitra strategis yang sangat baik di Eropa sejak 2011 dan tanpa ragu menjadi negara penting bagi  Indonesia untuk tahun mendatang.

Dubes Hotmangaradja MP Pandjaitan mengemukakan pernyataannya dalam acara resepsi diplomatik yang diselenggarakan untuk HUT RI ke-71 di Pavillion Dauphine, Paris, demikian Pensosbud KBRI Paris, Henry Katjili, kepada Antara Minggu,

Rresepsi diplomatik itu merupakan rangkaian dari Festival Indonesia yang berlangsung di Pavillion Dauphine, selama tiga hari sejak Jumat hingga Minggu.

"Indonesia dan Uni Eropa telah memulai pembicaraan menuju Kemitraan Ekonomi Komprehensif Perjanjian FTA tahun ini, kami yakin kedua negara dapat mengatasi penurun hambatan dalam perdagangan," ujar Dubes.

Kunjungan Perdagangan dan Pariwisata Menteri Prancis, Matthias Fekl didampingi anggota komunitas bisnis Prancis ke Indonesia pada bulan April lalu mencerminkan komitmen bilateral untuk menumbuhkan dan memperkuat hubungan ekonomi.

Kedua negara telah dan akan bekerja sama dalam bidang kepentingan umum seperti perdagangan dan investasi, pendidikan, pertahanan, promosi sosial dan budaya dan upaya untuk memerangi perubahan iklim, ujarnya,

Dubes mengakui kedua negara telah dan akan bekerja sama dalam bidang kepentingan umum seperti perdagangan dan investasi, pendidikan, pertahanan, promosi sosial dan budaya dan upaya untuk memerangi perubahan iklim.

Dalam kesempatan itu Dubes juga menyampaikan penghargaan yang tulus kepada sesama Duta ASEAN serta terhadap UNESCO dan OECD serta para Dubes dari negara-negara sahabat yang hadir.

Resepsi diplomatik dibalut dalam acara bertema "Colourful Indonesia" merayakan 71 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan HUT ke-71 dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Hadir pada acara tersebut adalah pejabat senior dari Indonesia, Sekretaris Kementerian Koordinator Indonesia Bidang Perekonomian, Dr. Lukita Dinarsyah Tuwo dan Direktur Oil Fund Palm Indonesia dari Departemen Keuangan Bayu Krisnamukthi dan Delima Azhari dari Departemen Pertanian Kementerian dan Enny Ratnaningtyas dari Kementerian Perindustrian.

Dubes mengakui kehadiran mereka di Prancis adalah untuk menempa kerjasama ekonomi yang lebih kuat dan lebih dekat antara Indonesia dan Prancis.

Indonesia adalah bangsa yang percaya diri dapat menjadi lebih modern, terbuka, masyarakat dengan ekonomi yang dinamis dan demokrasi yang bertanggung-jawab,dalam hal perdagangan, ekspor barang dan komoditas agro seperti minyak sawit dan turunannya, kopi, kakao, yang dapat ditemukan di sebagian toko dan supermarket lokal.

Angka perdagangan bilateral rata-rata lebih dari dua miliar dolar per tahun, Indonesia-Uni Eropa CEPA FTA dan Indonesia yang berpartisipasi dalam sejumlah pameran perdagangan di Prancis seperti Salon International de lMakanan (SIAL)yang akan datang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral yang sudah sangat baik.

Sebuah forum bisnis untuk memperkuat interaksi bisnis antara pelaku ekonomi Indonesia dengan Prancis akan dibentuk.

"Kehadiran Indonesia pada pertemuan Inisiatif Perdamaian Timur Tengah di Paris tahun ini dan Konferensi Perubahan Iklim (COP21) tahun lalu jelas mencerminkan tekad bersama menuju dunia yang lebih aman dan ramah lingkungan."

"Kami berharap untuk inisiatif global yang lebih besar dimana kedua negara dapat berkontribusi secara konstruktif," demikian Dubes Hotmangaradja M. P. Pandjaitan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016