Kami melakukan program semacam misi dagang, misi pembelian dan pameran, di mana tiga hal tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan dalam melakukan promosi
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi salah satu program dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berupa Misi Dagang Antar Daerah dengan mempertemukan para penjual dan pembeli produk dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2016.
"Kami menyediakan tempat untuk mereka, ini program dari Jawa Timur. Tapi saya mengundang mereka pada TEI, dan sudah menyurati semua gubernur untuk membawa calon pembeli dan melihat potensi pelaku usaha dari Jawa Timur," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda, saat memberikan sambutannya pada acara Misi Dagang Antar Daerah, di Jakarta, Sabtu.
Arlinda mengatakan, dalam program tersebut akan mempertemukan para pelaku usaha asal Jawa Timur dengan para pembeli potensial dari berbagai wilayah di Indonesia dan juga dari luar negeri. Tercatat, terdapat 30 pelaku usaha dari wilyah Jawa Timur yang hadir dalam program tersebut.
"Sebanyak 14.700 pembeli potensial tersebut tidak hanya dari luar negeri, tapi itu juga dari dalam negeri. Berdasarkan laporan yang diterima, pembeli potensial dari luar negeri yang datang dari Aljazair, Qatar, dan lainnya. Selain itu juga ada pembeli dari jabodetabek," kata Arlinda.
Arlinda menjelaskan, dalam upaya untuk meningkatkan ekspor non-migas pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat program serupa dengan apa yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional salah satunya adalah Misi Dagang Antar Daerah tersebut.
Arlinda menjelaskan, Misi Dagang Antar Daerah tersebut merupakan program yang pertama kali dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dalam rangka mensukseskan Trade Expo Indonesia.
"Kegiatan tersebut untuk memberikan informasi bahwa di Indonesia masih banyak sumber untuk produk berkualitas dari wilayah lain. Kami melakukan program semacam misi dagang, misi pembelian dan pameran, di mana tiga hal tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan dalam melakukan promosi," kata Arlinda.
Terkait dengan TEI, lanjut Arlinda, Kementerian Perdagangan memiliki target cukup ambisius meskipun kondisi perekonomian dunia yang masih melambat. Namun, pihaknya melihat masih ada celah yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor.
"Kegiatan ekspor itu tidak hanya dilakukan secara biasa, kita harus mencari satu trobosan atau peluang yang bisa kita lakukan dalam rangka peningkatan ekspor. Apa yang dilakukan oleh teman-teman dari Jawa Timur itu merupakan satu hal cukup bagus, dan pertama kali dilakukan oleh pemerintah daerah," kata Arlinda.
Tercatat, sebanyak 30 pelaku usaha asal berbagai daerah di Jawa Timur turut serta dalam Misi Dagang Antar Daerah. Transaksi yang dihasilkan mencapai Rp661,4 miliar yang diperoleh dari total 50 kesepakatan.
Data terakhir yang diperoleh menyebutkan bahwa total transaksi yang dihasilkan hingga hari kedua Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 dari kontrak dagang misi pembelian yang ditandatangani mencapai 186,69 juta dolar Amerika Serikat.
Dari nilai tersebut, kontrak dagang sebesar 178,7 juta dolar AS ditandatangani pada hari pertama, dan sebesar 7,99 juta dolar AS ditandatangani pada hari kedua. Sementara hingga hari keempat pameran tersebut belum disebutkan perkembangan untuk total jumlah transaksi yang sudah disepakati.
Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi perdagangan barang pada TEI 2016 kurang lebih sebanyak 800 juta dolar AS, di luar transaksi jasa dan juga peluang investasi. Secara keseluruhan, diharapkan transaksi yang terjadi mampu menembus angka satu miliar dolar AS, di mana pada tahun sebelumnya total transaksi senilai 909 juta dolar AS.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016