Gorontalo (ANTARA News) - Sebanyak 25 negara yang terdapat di Benua Afrika menjadi prioritas utama bagi Indonesia, dalam menjalin hubungan perekonomian, social-budaya, dan politik.Direktur Afrika Departemen Luar Negeri RI, Sudirman Haseng, mengatakan bahwa dari 54 negara yang terdapat di Afrika, 25 negara diantaranya Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Bostwana, Ethiopia, Mesir, Nigeria, Libya,Kenya dan Tanzania, termasuk dalam Kategori I prioritas RI di Afrika.Menurut dia, pembangunan ekonomi Afrika dalam 10 sampai 20 tahun ke depan diperkirakan akan menyedot perhatian dunia, mengalahkan Eropa dan Asia yang saat ini menjadi primadona."Oleh sebab itu, Indonesia mulai sekarang perlu menata dan mempersiapkan diri untuk mengambil keuntungan dari kemajuan ekonomi Afrika," ujarnya. Ia mengatakan, prioritas terhadap 25 negara tersebut, didasarkan pada tingkat kemajuan dan perkembangan secara ekonomi dan politik.Ada 14 negara di Afrika, menurut dia, sudah maju secara ekonomis, 27 negara sedang membangun atau potensial dan 12 negara belum berpotensial.Jika ditinjau dari pembagian Afrika secara politis, katanya, terdapat 30 negara yang sudah stabil dan demokratis, 14 negara menuju demokratis dan sembilan negara masih bermasalah dan belum demokratis."Atas dasar inilah, kami menentukan prioritas tersebut," ujarnya.Ia menjelaskan, selama ini negara-negara di Afrika kurang dilirik oleh negara lain di bidang perekonomian, karena sederet masalah seperti rentannya kondisi alam dan cuaca, konflik bersenjata, kemiskinan, penyakit (HIV/AIDS dan malaria), "good governance", serta demokratisasi masih mewarnai profil negara tersebut."Padahal, Afrika memiliki banyak potensi yang bisa diselaraskan dengan Indonesia," ungkap Haseng.Saat ini, dikatakannya, di Afrika mulai berkembang demokratisasi dan pemilu yang teratur dan aman serta perhatian untuk melaksanakan good governance dan pemberantasan korupsi."Hal ini mengakibatkan peningkatan investasi serta pertumbuhan ekonomi di sebagian negara-negara di Afrika," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007