Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni ingin menjaga hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif terkait pembuatan aturan di ibu kota.

"Kenapa hari ini lebih banyak pergub daripada perda? Harmonisasi legislatif dan eksekutif kurang baik," ujar dia alam Diskusi Jakarta Menuju Ibu kota Ramah Perempuan dan Anak di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, keharmonisan antara eksekutif dan legislatif tidak boleh ditinggalkan dan harus dipelihara dengan baik.

Terkait adanya kepentingan politik dari pihak legislatif atau eksekutif dalam proses pembuatan aturan, kata dia, dapat dibuka ke publik prosesnya untuk mengetahui masalah berasal dari legislatif atau eksekutif.

"Mari buka semua, semua sudah berbasis IT. Anggota dewan malu kalau macam-macam, sekarang APBD terbuka sampai rekening terkecil," tutur Sylviana.

Dalam kesempatan tersebut, pasangan calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono itu juga menekankan tidak ada "one man show" dalam program-program di Jakarta dan semuanya merupakan hasil kerja tim.

Pencapaian Jakarta sekarang, ujar dia, merupakan perjalanan panjang beberapa periode dan tidak bisa hanya dilihat sebagai kerja satu periode.

"Jangan jagoan merasa membenahi Jakarta sendirian, ini kerja tim. Sukses adalah kerja tim, kalau salah itu karena saya," katanya.

Sementara itu, terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar di KPU DKI.

Ketiga pasangan tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016