Shanghai (ANTARA News) - Saham-saham Tiongkok berakhir sedikit lebih tinggi pada Jumat, karena investor bergulat dengan laporan ekonomi bervariasi menjelang data PDB kuartal ketiga minggu depan, yang akan menjelaskan tentang kesehatan ekonomi lebih lanjut.
Data perdagangan pada Kamis menunjukkan ekspor Tiongkok turun lebih besar dari perkirakan pada September, sementara impor secara tak terduga menyusut, meningkatkan keraguan tentang apakah stabilisasi baru-baru ini dalam perekonomian mungkin berumur pendek, lapor Reuters.
Namun demikian, data inflasi pada Jumat menunjukkan harga produsen dan konsumen telah meningkat. Harga produsen khususnya naik untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun, yang dapat mengakibatkan keuntungan lebih tinggi dan memberikan perusahaan-perusahaan lebih banyak ruang untuk memperbaiki utang-utang besar.
Indeks acuan saham-saham unggulan CSI300 naik 0,1 persen menjadi ditutup pada 3.305,85, sementara indeks komposit Shanghai juga menguat 0,1 persen menjadi berakhir di 3.063,81 poin.
Untuk minggu ini, indeks CSI300 naik 1,6, sementara SSEC menguat 2,0 persen, kinerja mingguan terbaik dalam dua bulan terakhir.
Saham-saham Tiongkok telah didukung oleh rencana pemerintah untuk mengurangi gunung utang perusahaan, yang bisa melihat lebih banyak merger dan restrukturisasi.
Tetapi keuntungannya telah terkupas oleh kekhawatiran bahwa pembatasan baru pada spekulasi properti bisa memukul pengembang dan melemparkan harga rumah ke dalam koreksi yang bisa membuat gejolak pada ekonomi.
Saham-saham anak perusahaan tercatat (listed) dari Sinochem Group dan ChemChina meningkat tajam setelah Reuters melaporkan bahwa dua perusahaan itu dalam pembicaraan tentang kemungkinan merger.
(Uu.A026/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016