"Acara ini sebagai bagian dari program latihan praktik pelayaran Kartika Jala Krida 2016 dan International Naval Review 2016 di Selandia Baru," kata Komandan Satgas Kartika Jala Krida (KJK) 2016, Kolonel Laut (P) Arief Budiman, di Kupang, Jumat.
Operasi Kartika Jala Krida adalah latihan pamungkas bagi kadet-kadet Akademi TNI AL dari Korps Pelaut. Di antara agenda latihan, mereka harus mampu bernavigasi di laut lepas memakai konstelasi bintang-bintang di langit. Ini salah satu kemampuan pokok utama pelaut saat berlayar dalam kapal.
Budiman dan rombongan melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni, bersama sejumlah taruna di Kantor Gubernur NTT untuk membicarakan kegiatan KJK yang akan berlangsung dari 14-17 Oktober 2016.
Selama kapal membuka kunjungan kepada publik, kata dia, masyarakat setempat dapat berinteraksi langsung dengan para kadet Akademi TNI AL yang ikut selain dengan para personel TNI AL pengawak KRI Banda Aceh-593.
Serupa dengan kapal di kelas landing platform dock lain, KRI Banda Aceh-593 mampu menampung lima helikopter ringan, dengan tiga unit di antaranya diparkir di dek kapal dan dua yang lain di dalam hanggar.
Kapal ini juga dirancang mampu mengangkut 22 tank utama, atau 20 truk yang dikombinasikan dengan 13 tank, 560 personel pasukan pendarat Korps Marinir TNI AL, dan 126 personel pengawak.
Selain berfungsi untuk memobilisasi alias memproyeksikan kekuatan militer, kapal sepanjang 125 meter dan lebar 22 meter ini juga dapat digunakan untuk misi kemanusiaan.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016