Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, mengaku panas hati melihat perkembangan jalan tol di Malaysia dibandingkan negeri sendiri. "Hati saya menjadi panas, Malaysia yang baru belajar kepada kita sudah membuat jalan tol sekian ribu kilometer, sedangkan PU sejak tahun 1970-an hingga sampai sekarang baru mampu membuat 600 km jalan tol," kata Djoko Kirmanto, di Jakarta. Apa sih susahnya membuat jalan tol, demikian pikir Djoko ketika awal-awal menjadi Menteri Negera PU. "Ternyata, setelah saya pelajari memang agak susah," ujarnya sembari tersenyum. Setelah melihat kondisi yang terjadi di Indonesia ini, akhirnya Djoko pun mengemukakan resep. "Di sini, kebijakan jalan tol tidak investor `friendly`, untuk itu kita ubah, sebelumnya Jasa Marga sebagai regulator sekaligus pemain, kini diubah menjadi hanya sebagai pemain sama, seperti investor-investor lainnya," kata Djoko. Djoko juga mengemukakan tentang masalah tarif yang harus jelas akan didapat oleh investor sebelum penandatanganan perjanjian pembangunan jalan tol. Sementara itu, Djoko masih belum merasa senang ketika menyaksikan penandatangan perjanjian investasi jalan tol. "Saya merasa senang bila sudah ada buldozer di jalanan yang membangun jalan itu. Sebab sudah tiga kali saya menyaksikan penandatanganan investasi, tetapi macet di realisasi," demikian Djoko Kirmanto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007