Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI Guntur Sasono mengatakan pengembangan pakan ikan di Tanah Air mesti benar-benar dapat diperhatikan karena bila hal itu positif maka selaras pula dengan pengembangan budidaya perikanan nasional.
"Apabila pakan dapat tersedia dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi serta harganya ekonomis, maka peluang pengembangan budidaya perikanan menjadi semakin terbuka," kata Guntur Sasono dalam keterangan tertulis, Kamis.
Politisi Partai Demokrat itu mengutarakan harapannya agar berbagai industri pakan di berbagai daerah juga dapat mendukung pertumbuhan sektor budidaya ikan yang ada di Indonesia.
Dia berpendapat bahwa perkembangan budidaya perikanan secara langsung membutuhkan pasokan berbagai sarana produksi dalam jumlah dan mutu yang memadai, seperti benih ikan, peralatan dan mesin, obat-obatan dan yang paling penting adalah pakan dengan jumlah yang cukup dan harga ekonomis.
"Berbagai jenis sarana produksi yang dibutuhkan, pakan ikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung efisiensi dari biaya produksi," jelasnya.
Sebelumnya, Slamet Soebjakto dalam sejumlah kesempatan juga menyatakan, pihaknya ingin fokus untuk mengurangi biaya pakan ditekan hingga 60 persen dalam rangka mengembangkan budidaya ikan air tawar di Tanah Air.
"Sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, harga pakan ikan harus ditekan sampai 60 persen dari harga yang ada sekarang," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP.
Slamet mengingatkan bahwa biaya yang dikeluarkan pembudidaya selama ini untuk pembelian pakan ikan cukup tinggi, yaitu berkisar 70-80 persen dari biaya keseluruhan.
Menurut dia, pihaknya mendorong pemanfaatan bahan baku lokal karena masing-masing wilayah atau sentra budi daya memiliki bahan baku yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan baku tepung ikan impor, seperti bungkil sawit, eceng gondok, dan ampas kelapa.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016