Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk pengadaan komputer satu banding 20 siswa SMP/SMA/SMK pada 2008, kata Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Depdiknas, Lilik Gani. "Uang sebesar Rp2,4 triliun itu bukan saja komputernya, tetapi juga ruangannya, pelatihannya dan pengajarnya," katanya kepada pers seusai acara "Deputy Meet the Press" di Jakarta, Jumat. Menurut dia, alokasi dana bagi komputerisasi di sekolah-sekolah itu untuk mengurangi kesenjangan teknologi informasi yang saat ini perbandingannya hanya satu komputer untuk 1.000 siswa sekolah. Sebenarnya, ujarnya, Depdiknas sendiri sudah mengalokasikan banyak "block grant" untuk komputerisasi di banyak sekolah sehingga perbandingan komputer dan siswa bisa menjadi satu banding 1.000 seperti saat ini. "Selain itu banyak juga sekolah swasta elit yang sudah memiliki lab komputer sendiri," katanya. Satu banding 20, ujarnya, berarti satu sekolah yang memiliki siswa sekitar 400 orang mempunyai fasilitas lab dengan 20 komputer. Saat ini terdapat 293.419 sekolah (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA) di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa 51,3 juta dan 3,31 juta guru. Ia juga mengatakan, kondisi infrastruktur jaringan komunikasi data untuk pendidikan di Indonesia diawali dengan proyek rintisan awal jejaring internet untuk pendidikan, di antaranya jejaring internet untuk SMK yang menghubungkan 784 SMK di Indonesia. Selain itu juga telah dibangun 44 Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi di 44 Kabupaten/kota dan Wide Area Network (WANKota) di 31 kabupaten/kota. "Saat ini Depdiknas sudah mempunyai infrastruktur jaringan yang cukup memadai yaitu jaringan pendidikan nasional yang menghubungkan 466 simpul di dinas provinsi/kabupaten dan sekolah-sekolah serta perguruan tinggi di 32 simpul di 31 provinsi di Indonesia," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007