MUI tidak ikut poros mana pun
Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia menyatakan diri netral dalam Pilkada DKI Jakarta sehingga reaksi MUI soal Gubernur Basuki Tjahja Purnama yang mengutip Al-Maidah ayat 51 tidak bisa disamakan sebagai sikap politik.
"Tidak benar secara kelembagaan kami mendukung calon tertentu dalam Pilkada Jakarta. MUI tidak ikut poros mana pun," kata Ketua Umum MUI Maruf Amin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan MUI tidak bisa membenarkan pernyataan Ahok soal ayat suci itu karena Ahok tidak seksama menafsirkan surat.
Kendati demikian, Maruf mengatakan MUI tidak melarang anggotanya melakukan aktivitas demokrasi dengan mendukung calon tertentu. Jika anggota MUI mengambil sikap politik tertentu maka itu adalah tindakan pribadi atau bukan sikap organisasi MUI.
"Orang boleh memilih mana saja. Di MUI ini kami warnanya banyak," kata Maruf. Warna yang dimaksudkan petinggi PBNU ini adalah anggota MUI memiliki latar belakang bermacam-macam, termasuk sikap politik.
Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain mengatakan Alquran tidak boleh ditafsirkan serampangan, namun dia tidak setuju dengan menyerahkan tafsir Alquran sebagai hak prerogatif Allah karena Alquran diturunkan untuk manusia sebagai petunjuk sehingga bagaiman dapat mengetahui kandungan kitab suci jika tidak bisa menafsirkan Alquran.
"Kalau Alquran ditafsirkan Allah saja, maka untuk apa diturunkan?," kata Tengku.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016