Banjarmasin (ANTARA News) - Kepala Biro Lembaga Kantor Berita ANTARA Kalimantan Selatan Abdul Hakim Muhiddin menyatakan mendukung pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin.
"Kami sangat mendukung karena pengembangan Bandara Syamsudin Noor akan lebih memajukan Kalsel," ujarnya di Banjarmasin, Rabu saat menyambut kunjungan pimpinan PT Angkasa Pura I.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Biro ANTARA Kalsel menyambut ucapan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor Handy H yang berkunjung ke kantor biro setempat.
Menurut Abdul Hakim, pihaknya akan membantu melalui pemberitaan dengan menurunkan seluruh "kekuatan" baik personel maupun peralatan untuk bisa mengekspos pengembangan bandara.
"Kami siap membantu melalui layanan pemberitaan baik nasional maupun portal termasuk media elektronik atau TV agar seluruh masyarakat hingga dunia bisa mengetahui perkembangannya," ujar dia.
Ia mengatakan, otoritas bandara bisa menyampaikan setiap informasi terkait pengembangan bandara yang saat ini masih memasuki masa pelelangan untuk menentukan pelaksana pembangunan.
"Silakan PT AP I menyampaikan setiap informasi mengenai proses maupun kemajuan yang dicapai dalam tahapan pengembangan bandara dan kami siap menyebarluaskan informasi," ucapnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Syamsudin Noor Handy Heryudhitiawan mengatakan, pihaknya meminta dukungan media massa untuk mendukung pengembangan bandara.
"Makanya kami datang ke seluruh media di Kalsel termasuk LKBN ANTARA untuk bersilaturahmi sekaligus meminta agar pengembangan bandara didukung media massa," ujarnya.
Ditekankan, pengembangan bandara bukan semata untuk kepentingan PT Angkasa Pura tetapi demi kepentingan yang lebih besar yakni kemajuan daerah dan masyarakat Kalsel.
"Bagaimana pun, jika pengembangan bandara terwujud maka ekonomi Kalsel akan semakin maju dan kesejahteraan masyarakat makin meningkat sehingga semua harus mendukung," kata dia.
Pimpinan proyek pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor Taochid Purnomo Hadi mengatakan, saat ini masih dalam proses pelelangan dan diperkirakan November 2016 selesai.
"Jika sudah ada pemenang lelang maka pembangunan bisa dimulai pada tahap pertama yakni apron dan sarana penunjang lainnya," ujar Taochid yang mendampingi Handy.
Dikatakan, pengembangan bandara tahap pertama senilai Rp900 miliar berupa pembangunan parkir pesawat (apron) dan sarana penunjang lain, dan tahap dua pembangunan terminal senilai Rp1,3 triliun.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016