Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta para peserta Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia VIII membicarakan apa yang dibutuhkan para guru ke depan guna meningkatkan inovasi dan kreatifitas serta ketrampilan peserta didik.
"Sekarang yang dibutuhkan adalah inovasi dan kreatifitas dengan keduanya ini kita bisa menjadi bangsa yang unggul," kata Wapres M Jusuf Kalla pada pembukaan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia VIII di Jakarta, Rabu malam.
Lebih lanjut Wapres menegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa, namun pertanyaannya bagaimana mencerdaskannya dan siapa yang dicerdaskan.
Selain itu apa setelah cerdas?. Menurut Wapres tujuan akhir pendidikan adalah kesejahteraan. Kehidupan yang lebih baik dan sebagai bangsa mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
Wapres menjelaskan bahwa rasio jumlah guru dengan murid di Indonesia mencapai 1: 18 hampir sama dengan rasio di Jepang yakni 1:17. Namun tambahnya kenapa mutunya berbeda jauh
Menurut Wapres hal.ini terjadi karena semangat dan ketrampilan para gurunya yang berbeda. Wapres menegaskan bahwa pendidikan adalah proses panjang yang hasilnya baru terlihat 10 hingga 20 mendatang. Karena itu Wapres meminta para peserta benar-benar membicarakan apa yang dibutuhkan bangsa ini 10 atau 20 tahun mendatang.
Wapres juga menjelaskan meskipun anggaran pendidikan sudah besar yakni 20 persen APBN. namun pada kenyataannya tidak bisa cepat mendorong mutu pendidikan.
"Kalau bicara mutu memang kita masih belum merata. Kenapa tidak merata. karena adanya distribusi guru yang tidak merata akibat otonomi daerah," kata Wapres.
Karena itu ada pemikiran agar pendidikan sentralistik secara nasional sehingga bisa mudah mendistribusikan guru ke daerah-daerah yang kekurangan. Selain itu tambahnya juga untuk memotong politisasi guru.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016