Jayapura (ANTARA News) - Kandidat ketua umum PSSI Letjen TNI Edi Rahmayadi menegaskan Statuta PSSI tidak melarang militer aktif atau pensiunan militer ikut pemilihan ketua organisasi sepak bola itu.
"Siapa saja yang memiliki kemampuan bisa mencalonkan diri menjadi ketua umum PSSI," kata Letjen TNI Edi di Jayapura, Rabu.
Edi menyatakan PSSI juga pernah diketuai militer dan saat ini dirinya siap bersaing dengan kandidat lainnya untuk memperebutkan posisi ketua umum.
"Saat ini saya didukung 97 klub yang memiliki hak suara untuk maju dalam pemilihan ketua PSSI yang akan dilaksanakan 17 Oktober di Jogyakarta," kata jenderal berbintang tiga itu.
Bahkan sebelum memastikan diri ikut pencalonan ketua umum PSSI, kata Letjen TNI Edi, dirinya sudah meminta restu Presiden Joko Widodo selaku panglima tertinggi TNI, kata Edi yang menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis (Kostrad) TNI-AD.
Menurut dia, setelah mendapatkan restu dari Presiden maka dirinya mantap mencalonkan diri dan berupaya mendapatkan dukungan sebanyak mungkin dari klub-klub yang memiliki hak suara.
Karena itu dari 107 pemilik suara maka 97 di antaranya sudah menyatakan dukungannya kepada dirinya, termasuk Persipura Jayapura.
"Bila dalam KLB Jogyakarta terpilih maka dirinya akan bekerja sekuat tenaga untuk mengangkat persepakbolaan Indonesia agar disegani baik Asia maupun internasional," katanya.
Edi Rahmayadi berada di Jayapura untuk secara resmi menyatakan keinginannya maju dalam pemilihan ketum PSSI dan ingin mendapat dukungan dari klub-klub dan asosiasi sepak bola di Papua dan Papua Barat.
Tercatat delapan suara yakni dari aspak Papua dan Papua Barat serta dari klub diantaranya Persipura, Persigung Pegunungan Bintang dan PersiPaniai.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016