Yerusalem (ANTARA News) - Otoritas Israel melarang warga Palestina memasuki negaranya dari Tepi Barat atau Jalur Gaza menjelang hari raya Yahudi Yom Kippur yang dimulai Selasa (11/10) petang menurut Angkatan Darat negara itu.
Penutupan seperti itu sering dilakukan untuk hari raya utama Yahudi, namun pasukan keamanan Isarel sedang waspada tinggi menyusul serangan penembakan seorang warga Palestina di Yerusalem pada Minggu yang menewaskan dua orang.
Ribuan umat Yahudi mengunjungi Tembok Ratapan di Kota Tua di Yerusalem timur selama Yom Kippur, atau Hari Penebusan Dosa, yang berakhir Rabu petang.
Penutupan pada Selasa dan Rabu hanya berlaku bagi warga Palestina dan bukan sekitar 40.000 pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat.
Jalur Gaza selalu diblokade oleh Israel walaupun sebagian perlintasan biasanya dibuka untuk tujuan pekerjaan atau medis.
Urusan kemanusiaan dan kasus medis penting tetap akan diperbolehkan masuk selama penutupan itu, kata angkatan darat.
Lebih dari 3.000 polisi dikerahkan di Yerusalem selama hari raya.
Sementara itu, Angkatan Darat juga menyatakan telah menghancurkan rumah warga Palestina yang mendapat hukuman penjara seumur hidup karena menembak mati pasangan israel setahun lalu.
Rumah Amjad Aliwi, apartemen di lantai tiga sebuah bangunan di Kota Nablus, Tepi Barat, dihancurkan menggunakan peledak semalam menurut polisi Palestina.
Angkatan Darat Israel menyebut Aliwi bagian dari sel Hamas yang bertanggung jawab merencanakan dan melancarkan serangan 1 Oktober 2015 di beberapa pemukim di Tepi Barat, demikian menurut warta kantor berita AFP. (mu)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016