Kita `rights issue` dulu untuk memperbaiki struktur permodalan."
Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) merencanakan untuk menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp8 triliun pada 2017 mendatang untuk pembayaran kembali (refinancing) utang jatuh tempo dan mendukung pembiayaan proyek.
"Kebanyakan untuk bayar obligasi, untuk tahap awal kita akan terbitkan pada kuartal I 2017, namun kita lihat pasarnya terlebih dahulu," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari Hindratmo ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa jumlah obligasi yang akan diterbitkan itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi Jasa Marga dengan total nilai sebesar Rp19 triliun hingga 2019 mendatang.
Awalnya, ia mengemukakan bahwa pihaknya akan menerbitkan obligasi pada tahun ini. Namun, ditunda karena Jasa Marga akan melakukan penawaran umum terbatas atau "right issue".
"Kita rights issue dulu untuk memperbaiki struktur permodalan," ucapnya.
Dalam prospektus ringkas disebutkan, Jasa Marga mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 491.465.665 saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham. Estimasi jumlah dana yang akan diterima oleh perseroan sekitar Rp1,785 triliun.
Dalam mengembangkan usaha, Anggiasari juga mengatakan bahwa pembiayaan yang disiapkan perseroan tidak hanya berupa dana tunai, pperseroan juga menggunakan mekanisme "Contractor Pre Finance" (CPF) dalam pendanaannya.
"Beberapa ruas jalan tol menggunakan CPF. Jadi, kontraktornya yang bayar lebih dulu," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016