Jakarta (ANTARA News) - Kompetisi "World Dragon & Liong Dance Championship" The Association for International Sport for All (TAFISA) World Sport for All Games 2016, Jakarta, bisa menciptakan persahabatan antarnegara, kata Ketua Panitia Pelaksana TAFISA Hayono Isman.
"Daripada persaingan, lebih banyak persahabatannya dalam kejuaraan ini," ujar Hayono, yang juga Ketua Umum Federasi Olahraga-Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), di Ecovention, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, hal tersebut membuktikan bahwa barongsai dan tari liong atau tari naga merupakan sarana yang tepat untuk menjalin persatuan, bukan hanya antara peserta dalam dan luar negeri, melainkan juga Indonesia sendiri.
Sebab, kompetisi ini juga diikuti oleh peserta dari beberapa provinsi di Indonesia.
"Kegiatan ini mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam budaya dan latar belakangnya," tutur Hayono.
Rasa persahabatan ini pun diamini oleh peserta pertandingan. Pengamatan Antara di lokasi, peserta lomba dan "ofisial" mereka berbaur tanpa membeda-bedakan asal negara maupun provinsi.
Mereka memanfaatkan momen langka, karena penyelenggaraan "World Dragon & Liong Dance Championship" di Indonesia ini memang baru pertama kali dilakukan sepanjang sejarah, untuk menambah teman.
Tidak lupa pula para peserta berfoto dan mengabadikan pengalaman mereka selama di Indonesia.
"Pertandingan ini memang menciptakan kekeluargaan di antara kami. Kami jadi punya teman dari negara lain," kata Reza Herlian, peserta dari Tim Hei Long, Jawa Barat.
Reza menambahkan, dirinya merasa sangat bangga bisa ikut kejuaraan internasional tersebut dan berharap dapat turut serta dalam turnamen-turnamen sejenis berikutnya.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016