Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah melakukan tahap finalisasi kajian proyek pembangunan "National Capital Integrated Coastal Development" (NCICD) atau tanggul laut raksasa.
"Kita harapkan sudah mendekati final, tapi saya masih ketemu dengan beberapa pakar yang mengerti mengenai tanggul raksasa itu," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa.
Proyek NCICD dibagi dalam tiga tahap. Tahap A merupakan penguatan sistem tanggul laut dan sungai yang telah ada, di mana pembangunannya ditargetkan selesai pada 2017.
Sedangkan tahap B dimulai pada 2018 hingga 2025, dengan membangun tanggul laut lepas pantai di bagian barat Teluk Jakarta.
Tahap C merupakan pembangunan tanggul laut lepas pantai di bagian timur Teluk Jakarta, yang dikerjakan setelah 2025.
Pada tahap B dan C tersebut, rencananya akan ada reklamasi lahan dan pembangunan 17 pulau.
Kajian dari Bappenas sangat penting karena akan menentukan desain dan jarak pulau reklamasi dari daratan. Nantinya, pengembang wajib menyusun izin lingkungan dengan mempertimbangkan tanggul laut.
Bappenas menekankan bahwa bukan reklamasi pulau yang menjadi fokus perhatian, melainkan kebutuhan pembangunan tanggul raksasa, mengingat intrusi air laut dari Jakarta Utara sudah sampai ke kawasan Monumen Nasional (Monas).
Dengan tanggul raksasa tersebut, selain untuk mencegah terjadinya banjir dan intrusi air laut yang dalam, nantinya juga diharapkan dapat menjadi sumber air baku bagi penduduk Jakarta.
Sebelumnya, Bappenas menargetkan kajian proyek NCICD akan rampung pada Oktober 2016.
"Akhir Oktober kita akan laporkan ke presiden (hasil kajiannya)," ujar Bambang.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016