Jenazah pengawal pribadi Presiden Pertama Indonesia Soekarno itu tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata pukul 12.37 WIB bersama keluarga, kerabat, perwakilan sekolah Al Azhar Kemang, Jakarta Selatan, dan sejumlah perwira Puspom TNI Angkatan Darat.
Upacara Militer untuk jenazah purnawiran berpangkat kolonel Cpm itu dipimpin Inspektur Upacara Kolonel Cpm Sudharma.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman menghadiri dan memberikan taburan bunga kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 1964-1967 itu.
Maulwi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada usia 90 tahun.
Maulwi sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah kurang lebih tiga pekan dan kondisi sempat membaik. Namun, kondisi fisik Maulwi kembali menurun dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Pertamina.
Pria kelahiran Makassar 8 Agustus 1926 itu telah mengharumkan nama Indonesia lewat sepak bola dalam kejuaraan internasional. Maulwi telah bermain luar biasa saat mengawal gawang Merah-Putih dalam Olimpiade Melbourne 1956.
Saat itu, Maulwi Saelan sukses menahan gempuran pemain Uni Soviet sehingga timnas menahan imbang Soviet 0-0. Padahal, Uni Soviet saat itu adalah salah satu tim terkuat di dunia.
Prestasi ini bisa dikatakan fenomenal dan hingga saat ini belum mampu diimbangi pemain Indonesia mana pun.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016